Terbit: 12 August 2017 | Diperbarui: 15 November 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Junk food atau makanan cepat saji sudah lama disebut-sebut sebagai salah satu makanan yang paling tidak sehat untuk dikonsumsi. Jika kita kerap memakannya, kita bisa meningkatkan resiko terkena berbagai masalah kesehatan yang serius. Sayangnya, karena memiliki rasa yang enak, cukup banyak orang yang tetap memilih untuk mengkonsumsi makanan ini cukup sering.

Suka Makan Junk Food, Payudara Pria Ini Tumbuh

Sebuah kasus yang menimpa seorang remaja pria yang berasal dari Provinsi Zhejiang, China, ini mungkin akan membuat anda berpikir dua kali jika masih ingin mengkonsumsi makanan cepat saji. Bagaimana tidak, remaja bernama Xiao Yang ini mengalami pertumbuhan payudara dalam enam tahun terakhir. Diduga, hal ini terkait dengan kesukaannya dalam mengkonsumsi makanan cepat saji.

Payudara kanan Xiao mengalami pertumbuhan hingga berukuran A. Karena merasa hal ini sangat tidak wajar, Ia pun memeriksakannya ke Wenzhou Central Hospital. Setelah dicek kondisinya oleh Dr. Pan Zhongliang melalui tes ultrasonogafi, ditemukan bahwa payudara kanan miliki Xiao mengalami pertumbuhan kelenjar susu.

Dr. Pan yakin jika pertumbuhan payudara kanan Xiao dipengaruhi oleh ketidakseimbangan kadar hormon di dalam tubuhnya atau dalam dunia medis disebut sebagai gynecomastia. Kondisi inilah yang memicu pertumbuhan payudara pada pria seperti yang terjadi pada wanita. Setelah mengecek gaya hidup Xiao, Dr. Pan pun yakin jika kondisi ini disebabkan oleh kebiasaannya mengkonsumsi makanan cepat saji secara rutin dan berlebihan.

Yang tidak disangka adalah, rumah sakit tempat Dr. Pan bekerja ternyata sudah menerima 100 remaja pria yang juga mengalami kasus yang sama seperti Xiao dalam setahun terakhir dan penyebabnya juga serupa, yakni makanan cepat saji. Xiao pun akhirnya harus menjalani operasi pengangkatan payudara atau mastektomi. Diharapkan payudaranya tidak akan tumbuh kembali setelahnya.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi