Terbit: 6 February 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Menurunnya jumlah penderita campak di Kabupaten Asmat, Papua, membuat status Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit ini dicabut oleh pemerintah setempat. Elisa Kambu, Bupati Asmat menyebutkan bahwa berdasarkan usul dari Dinas Kesehatan Asmat melalui surat bernomor 800/50/Dinkes/2/2018, Ia secara resmi menyatakan KLB campak telah berakhir.

Status KLB Campak di Asmat Dicabut

Meskipun sudah dicabut statusnya sejak Senin, 5 Februari 2018, Kemenkes RI tetap akan memaksimalkan pelayanan kesehatan dan edukasi tentang pentingnya pemenuhan gizi bagi anggota keluarga. Skrining gizi juga akan terus dilakukan setiap bulan demi mencegah terjadinya kembali kasus gizi buruk dan campak yang sempat menghebohkan dunia kesehatan Tanah Air ini.

Nathan Rias, SKM, Kepala Puskesmas Agats menyebutkan setiap bulan, tepatnya tanggal 8 akan dilakukan kegiatan skrining gizi secara bergiliran di tiga kampung yang dilayani oleh puskesmasnya. Kegiatan ini juga akan dikombinasikan dengan program pemantauan seribu hari pertama kelahiran anak. Di beberapa distrik, telah disediakan 8 posko yang ditujukan untuk menyediakan sarapan bergizi seimbang bagi masyarakat setiap hari. Selain itu, di posko ini juga ada program penimbangan berat badan, pengecekan status gizi keluarga, pemberian biskuit bagi balita, anak sekolah, dan ibu hamil, serta program lainnya.

Dokter spesialis anak dr. Cut Hafifah menyebut program ini dilakukan untuk memulihkan tingkat keluarga di Asmat. Sebagai contoh, status gizi di Kampung Kaye memang rata-rata sudah mengalami perbaikan. Namun, untuk anak-anak dengan usia 0-4 bulan, hal ini masih belum bisa benar-benar dicek mengingat mereka masih mendapatkan ASI eksklusif. Setelah usia anak ini 9 bulan, banyak dari mereka yang hanya makan nasi tanpa lauk sehingga hanya mendapatkan karbohidrat tanpa asupan gizi lainnya. Anak-anak inilah yang harus terus dipantau kondisi gizinya.

Kemenkes saat ini sedang berusaha untuk menyebarkan pengetahuan tentang makanan pendamping ASI yang ideal bagi para keluarga. Selain itu, informasi tentang pangan lokal bergizi seperti daun singkong, umbi-umbian, buah pisang, ikan, atau kepiting juga diberikan pada masyarakat agar bisa dimaksimalkan sebagai asupan bergizi seimbang yang bisa dikonsumsi oleh masyarakat.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi