Terbit: 23 May 2017
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Sebuah hasil penelitian terbaru yang dilakukan di Kanada sepertinya bisa membuat banyak orang tua kebingungan. Bagaimana tidak, dalam penelitian ini, ditemukan fakta mengejutkan dimana bayi yang terbiasa melihat film kartun atau tayangan animasi baik itu melalui televisi atau smartphone, ternyata beresiko mengalami keterlambatan berbicara. Padahal, kebanyakan orang tua sengaja membiarkan bayi menonton film atau tayangan animasi ini agar bayi tidak lagi rewel. Bagaimana bisa film kartun bisa membuat anak terlambat berbicara?

Sering Melihat Film Kartun Bisa Membuat Bayi Terlambat Bicara

Penelitian yang dilakukan oleh pakar kesehatan dari SickKids yang ada di kota Toronto ini menyebutkan bahwa film kartun memang dirancang untuk bisa membuat anak-anak, khususnya yang masih berusia bayi atau balita tertarik. Tayangan animasi ini biasanya memiliki warna-warna yang menarik sekaligus nyanyian yang ceria agar bisa menarik perhatian anak. Karena alasan inilah banyak orang tua yang sengaja membuat bayinya menonton tayangan ini agar bisa meredakan tangisan atau tetap membuatnya tenang.

Setelah melakukan penelitian pada 900 bayi dengan rentang usia 6 bulan hingga 2 tahun, diketahui bahwa 20 persen dari bayi-bayi yang terbiasa melihat tayangan animasi setidaknya selama 28 menit setiap harinya akan mengalami keterlambatan berbicara. Selain itu, 49 persen bayi yang menonton tayangan animasi ini rata-rata 30 menit setiap harinya akan beresiko mengalami penundaan berbicara secara ekspresif.

Melihat adanya hasil penelitian ini, The Canadian Pediatric Society pun meminta para orang tua agar tidak berlebihan dalam membiarkan bayinya menonton tayangan animasi. Berikan waktu yang lebih banyak bagi bayi agar bisa berinteraksi dengan orang-tuanya, saudaranya, atau diajak bermain bersama dengan bayi-bayi seumurannya. Dengan adanya interaksi ini, maka diharapkan perkembangan bicara anak akan berjalan dengan baik tanpa mengalami hambatan.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi