Terbit: 16 April 2019 | Diperbarui: 27 January 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Dalam mencukupi kebutuhan nutrisi harian, kita membutuhkan banyak sekali komponen penting seperti protein, karbohidrat, dan lemak. Selain trio makro nutrien itu, kita juga mengenal yang namanya serat. Nah, serat ternyata memiliki peranan yang sangat besar untuk manusia. Bahan ini bisa memperlancar pencernaan dan pembuangan.

Serat Larut dan Tidak Larut: Perbedaan dan Manfaatnya

Apa itu serat larut dan tidak larut?

Serat larut atau soluble fiber adalah serat yang mudah sekali larut di dalam air atau saat masuk ke dalam saluran cerna dan terkena cairan di dalam sistem itu, misal cairan di dalam lambung. Serat yang larut akan berbentuk gel dan masuk ke usus. Gel ini adalah makanan bagi bakteri. Akhirnya proses fermentasi terjadi dan produknya gas dan sedikit kalori.

Serat tidak larut atau insoluble fiber adalah bahan yang tidak akan berubah banyak ketika masuk ke dalam tubuh. Serat tetap sama hingga dikeluarkan. Karena tidak bisa dicerna dengan baik, tidak ada kalori yang akan dihasilkan dari proses ini. Gampangnya, serat tidak larut ini hanya numpang lewat saja.

Manfaat serat larut

Apa jenisnya, apakah serat larut atau tidak larut sama-sama memberikan manfaat untuk tubuh. Nah, untuk manfaat serat larut, berikut uraian selengkapnya.

  1. Menurunkan penyerapan lemak

Serat yang larut akan menjadi gel yang sangat tebal dan sulit sekali ditembus. Kalau lemak terlanjur terperangkap di dalamnya, kemungkinan besar akan susah sekali diserap oleh tubuh. Dampaknya, kalori yang masuk ke dalam tubuh dan berasal dari lemak jumlahnya tidak banyak.

Selama ini masalah terbesar dari mereka yang obesitas adalah penyerahan kalori yang berlebihan dan surplus. Nah, kalau kalori berlebihan masuk ke tubuh, dampaknya adalah diubah lagi menjadi lapisan lemak kalau tidak digunakan.

  1. Menurunkan kolesterol

Serat yang terlarut di dalam saluran cerna juga aman mencegah penyerapan dari kolesterol yang berasal dari makanan seperti telur. Karena kolesterol tidak bisa diserap, kemungkinan terjadi kenaikan kolesterol di dalam tubuh akan sangat kecil.

Seperti yang kita tahu kalau kolesterol yang terlalu tinggi khususnya LDL bisa menyebabkan masalah pada tubuh. Kolesterol dalam darah bisa mengendap dan membuat pembuluh darah menyempit.

  1. Menstabilkan gula darah

Tubuh akan mengalami peningkatan gula darah dalam jumlah banyak kalau mengonsumsi karbohidrat sederhana dalam jumlah banyak. Akhirnya penyerapan karbohidrat khususnya dalam bentuk gula jadi tinggi dan membuat kadar gula darahnya menjadi meningkat.

Serat terlarut melindungi tubuh untuk tidak menyerap banyak sekali nutrisi yang dianggap berlebihan. Dampaknya, nutrisi seperti karbohidrat tidak akan masuk ke dalam tubuh dalam jumlah banyak dan gula darah bisa dikendalikan.

  1. Menurunkan risiko penyakit kardiovaskular

Kalau kolesterol di dalam darah turun dan stabil serta gula darah bisa dikendalikan, kemungkinan besar kesehatan kardiovaskular meningkat. Kalau kesehatan kardiovaskular meningkat, gangguan pada jantung tidak akan terjadi termasuk otak.

  1. Memberi asupan makanan bakteri di dalam usus

Serat larut masih bisa dicerna lagi dan diolah oleh bakteri yang ada di dalam usus besar. Bakteri baik yang ada di sana juga butuh makanan untuk bertahan hidup dan berkembang biak. Dengan memberikan asupan serat yang seimbang, fermentasi bisa terjadi dan menghasilkan gas serta energi.

Manfaat serat tidak larut

Serat tidak larut meski tidak dicerna oleh tubuh ternyata memiliki banyak manfaat. Berikut beberapa manfaat yang bisa dirasakan dengan mengonsumsi serat tidak larut.

  • Mencegah terjadinya sembelit dan gangguan pembuangan feses sisa pencernaan. Kalau serat tidak larut yang dikonsumsi jumlahnya sedikit, kemungkinan besar kecepatan pergerakan feses di dalam usus akan terganggu. Akhirnya perut jadi keras akibat kembung.
  • Mencegah munculnya penyakit yang berhubungan dengan kesehatan di usus hingga anus. Karena tidak ada blokade sama sekali, kemungkinan besar usus jadi sehat dan gangguan seperti sembelit hingga kanker di anus tidak terjadi.

Manfaat serat larut dan tidak larut

Kedua serat kalau bersatu bisa memberikan banyak manfaat untuk tubuh. Selain fungsi per bagian seperti di atas, Anda juga bisa mendapatkan beberapa manfaat di bawah ini.

  • Merasa puas dan kenyang lebih lama. Itulah kenapa makanan dengan kandungan serat tinggi cocok untuk membantu proses diet dan penurunan berat badan.
  • Menurunkan risiko terjadinya masalah seperti obesitas, gangguan kardiovaskular, diabetes, hingga gangguan metabolisme.

Sumber serat terbaik

Sumber serat terbaik adalah buah dan sayuran. Dengan mengonsumsi dua bahan makanan itu, Anda bisa mendapatkan manfaat di atas. Beberapa rekomendasi makanan yang bisa dikonsumsi agar terpenuhi kebutuhan seratnya terdiri dari:

  • Kacang merah
  • Biji-bijian
  • Kacang hitam
  • Kacang kedelai
  • Buah pir
  • Berbagai jenis ubi
  • Aneka sayuran hijau
  • Aneka buah
  • Labu
  • Beberapa jenis kacang-kacangan seperti almond.

Berapa kebutuhan serat harian?

Makanan serat sangat dibutuhkan oleh tubuh, sayangnya kita sering melupakannya. Akhirnya nutrisi yang dikonsumsi hanya lemak, protein, dan karbohidrat sederhana saja. Padahal serat larut dan tidak larut sama-sama bermanfaat untuk tubuh khususnya yang berhubungan dengan pencegahan penyakit tertentu.

Serat bisa dicukupi dengan mengonsumsi buah dan sayur setiap harinya. Biasakan makan buah alih-alih ngemil biskuit. Jus buah atau sayur juga bisa dikonsumsi hampir setiap hari. Untuk jumlah seratnya, kita disarankan mengonsumsi hingga 25-29 gram per hari.

Kalau kita mengonsumsi dalam jumlah kurang, kemungkinan besar tubuh bisa mengalami masalah. Selain itu, kalau kita makan berlebihan, kemungkinan besar memicu kembung

Inilah ulasan tentang serat dan bagaimana cara mendapatkannya. Meski kebutuhan serat tidak terlalu banyak, kita tetap disarankan untuk mencukupinya. Karena kalau tidak, efek samping seperti sembelit akan sering terjadi. Oh ya, dari berbagai jenis serat yang ada, mana favorit Anda?

 


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi