Terbit: 16 January 2018 | Diperbarui: 3 November 2022
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Seorang bocah laki-laki berusia enam tahun meninggal karena rabies setelah tergores kelelawar yang terinfeksi di Orlando, Florida, Amerika Serikat.

Sentuh Kelelawar, Bocah 6 Tahun Ini Meninggal karena Rabies

Ryker Roque meninggal dunia pada Minggu, 14 Januari 2018, di Rumah Sakit Orlando setelah menyentuh seekor kelelawar yang ditemukan ayahnya, Henry, di kebun dan dimasukkan ke dalam sebuah ember.

Seperti kita ketahui, seseorang akan bertahan setelah terkena rabies jika mereka diberi vaksin segera setelah terinfeksi, namun orangtua Ryker hanya membersihkan lukanya dan tidak membawanya ke rumah sakit, karena bocah malang ini menangis saat mereka mengatakan kepadanya bahwa dia memerlukan pengobatan medis.

Seminggu kemudian jari-jari Ryker mulai mati rasa, ia tidak bisa berjalan dan mulai berhalusinasi, ia meminta orang tuanya untuk mengajaknya mencari pertolongan medis.

Ryker menjalani perawatan eksperimental, pengobatan ini hanya menyembuhkan dua pasien di Amerika Serikat, namun meninggal karena penyakit yang hampir selalu fatal.

Kira-kira seminggu setelah tergores kelelawar, jari-jari Ryker mengalami mati rasa, sakit kepala dan mulai berhalusinasi.

Ryker dibawa ke rumah sakit dimana tesnya terbukti lebih buruk, Ryker didiagnosis menderita rabies. Rabies hampir selalu fatal begitu gejala neurologis ini berkembang.

Vaksin diberikan setelah infeksi, tapi sebelum gejala muncul hampir selalu mencegah penyakit, namun untuk Ryker sudah terlambat.

Ayahnya mengatakan bahwa mereka tidak membawanya ke rumah sakit karena Ryker mulai menangis saat diberi tahu bahwa dia membutuhkan perawatan di rumah sakit, seperti dikutip dari dailymail.co.uk, Selasa (16/1/2018).

Karena virus tersebut telah menginfeksi otaknya, satu-satunya kesempatan Ryker untuk selamat adalah menjalani perawatan eksperimental yang disebut Milwaukee Protocol.

Menurut pencipta protokol tersebut, Dr Rodney Willoughby, telah menyelamatkan setidaknya dua anak di AS dan 18 orang di seluruh dunia. Perawatan ini melibatkan pasien menjadi koma sembari mendapatkan obat anti-virus.

Karena aktivitas otak pasien dalam keadaan koma, dokter mengharapkan kerusakan otak sementara dapat menyerap obat untuk membunuh penyakit ini.

Orang pertama yang diselamatkan oleh perawatan tersebut adalah Jeanna Giese yang berusia 15 tahun pada tahun 2004, yang terkena rabies dari kelelawar dan sembuh dari rabies. Penyakit ini adalah virus yang menyebar melalui gigitan atau goresan hewan yang terinfeksi.

Saat gejala muncul pada manusia, biasanya terlambat untuk menyelamatkan pasien karena menginfeksi sistem saraf pusat dan menyebar ke otak.

Sebagian besar kasus rabies yang dilaporkan ke CDC terinfeksi dari hewan liar seperti rakun, sigung, kelelawar dan rubah.

Gejala awal rabies meliputi demam, sakit kepala dan kelemahan. Seiring rabies menjalar ke otak, pasien mengalami halusinasi, peningkatan air liur, kebingungan, kelumpuhan dan biasanya koma dalam beberapa hari.

Rabies dikabarkan telah membunuh lebih dari 60.000 orang setiap tahun di seluruh dunia, kebanyakan anak-anak di Afrika dan Asia, menurut CDC.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi