DokterSehat.Com- Di Indonesia, keberadaan tisu toilet memang tidak begitu diperlukan karena kebanyakan orang membersihkan badan setelah buang air dengan memakai air, namun di luar negeri, hal ini sangatlah penting. Sayangnya, terkadang tidak ditemukan tisu di toilet umum yang membuat banyak orang akhirnya enggan untuk memakainya meskipun sudah sangat ingin buang air.
Sembelit Akibat Sering Menahan Buang Air di Sekolah
Kasus tidak adanya tisu di toilet umum ini terjadi di Canton, Cardiff, Wales. Sebuah sekolah yang ditempati oleh anak-anak dengan usia 4-11 tahun tidak meyediakan tisu toilet sehingga membuat siswa harus membawa tisu sendiri jika ingin buang air. Sekolah ini bernama Kitchener Road Primary.
Salah seorang siswi tidak bisa menggunakan toilet karena tidak ada tisu dan akhirnya memilih untuk menahan keinginannya. Masalahnya adalah hal ini ternyata berimbas pada datangnya masalah sembelit parah yang membuatnya akhirnya dirawat di rumah sakit selama tiga hari akibat rasa nyeri yang luar biasa pada perut.
“Putriku tidak bisa buang air besar di sekolah akibat kebijakan tidak ada tisu di sekolah. Pengalaman ini membuatku trauma,” ucap ibu sang siswi malang tersebut, Fahmin Khanum.
Kabar ini diungkap Fahmin saat ada pertemuan orang tua di sekolah tersebut. Fahmin memprotes kebijakan yang membuat buah hatinya sampai harus dirawat di rumah sakit.
“Memang, kebijakan ini dibuat karena banyak anak yang membuang tisu di toilet sehingga membuat toilet bisa tersumbat, tapi kalau tidak ada tisu, bagaimana bisa anak menggunakannya saat ingin buang air,” lanjutnya.
Sang anak ternyata sampai mengalami trauma untuk memakai toilet. Tak hanya di sekolah, melainkan juga di rumahnya sendiri. Ia takut akan mengalami sembelit lagi yang membuatnya harus dilarikan ke rumah sakit.
Kepala sekolah yang mendapatkan komplain ini, Ruth Jackson, mengaku akan kembali meninjau ulang kebijakan tentang tidak adanya tisu di toilet. Mereka akan kembali memasang tisu toilet sehingga siapa saja bisa buang air besar dengan tenang.
“Kami akan segera menghubungi semua orang tua terkait dengan perubahan kebijakan ini,” ungkapnya.
Sembelit Bisa Jadi Menandakan Bahaya
Pakar kesehatan menyebut ada beberapa masalah kesehatan yang juga bisa menyebabkan gejala sembelit selain kebiasaan menahan buang air besar.
Berikut adalah masalah-masalah kesehatan tersebut.
-
Hipotiroid
Hipotiroid adalah masalah kesehatan yang membuat hormon tiroid tidak mampu melakukan tugasnya dengan baik. Masalahnya adalah hal ini akan mempengaruhi keseimbangan hormon dengan signifikan. Dampaknya juga akan membuat fungsi usus terganggu sehingga membuat kita lebih mudah terkena sembelit.
-
Mengalami Masalah Hiperparatiroid
Jika sampai kita mengalami masalah kesehatan ini, maka produksi hormon apratiroid akan meningkat dengan signifikan dan membuat kita lebih rentan mengalami masalah susah buang air besar.
-
Mengalami Sindrom Iritasi Usus
Sindrom iritasi usus atau yang juga dikenal sebagai irritable bowel syndrome biasanya menyerang usus besar dan membuat kontraksi pada organ ini mengalami masalah. Tak hanya menyebabkan datangnya diare, hal ini juga bisa membuat kita mengalami sembelit atau susah buang air besar yang cukup merepotkan.
-
Mengalami Diabetes
Meski kasus diabetes yang menyebabkan gejala sembelit tidak sering terjadi, dalam realitanya ada yang mengalami hal ini karena diabetes sudah sampai menyebabkan gangguan pada saraf yang ada di dalam saluran pencernaan. Hal ini akan mengganggu kontraksi usus yang berimbas pada datangnya sembelit.
-
Ambeien
Penderita wasir yang sudah cukup parah cenderung rentan mengalami ambeien, apalagi jika benjolan ambeien sudah sangat besar dan menghambat laju kotoran di anus.
Sumber:
- Webber, Emily. 2019. Girl, four, is HOSPITALISED with constipation after school removed toilet roll from cubicles and made children guess how much they needed beforehand ‘leaving her too afraid of running out to use the loo properly’. dailymail.co.uk/news/article-7688051/Girl-four-HOSPITALISED-constipation-school-removed-toilet-roll-cubicles.html. (Diakses pada 16 November 2019).