Terbit: 23 January 2019 | Diperbarui: 7 October 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Pria yang sering dianggap sebagai kembaran legenda sepak bola dunia Ronaldinho, Sodikin atau yang lebih dikenal sebagai Ronaldikin, dikabarkan meninggal dunia pada Minggu, 20 Januari 2019 pukul 15.05 WIB. Sodikin meninggal di usia 49 tahun setelah dirawat selama tiga hari di Rumah Sakit Al-Ihsan, Baleendah, Kabupaten Bandung. Sang adik, Husnu, menyebut kakaknya mengalami komplikasi yang berawal dari radang tenggorokan namun sudah merembet ke paru dan lambung. Hanya saja, ada kabar lain yang menyebut Sodikin meninggal karena infeksi paru.

Infeksi Paru, Ronaldikin Meninggal Dunia

Telah lama menderita infeksi paru

Kabar tentang penyakit infeksi paru yang sudah diidap lama oleh Ronaldikin ini diunggah oleh situs pendukung klub sepak bola AC Milan di Indonesia, Milanistiorid. Dalam unggahan di media sosialnya, disebutkan bahwa Ronaldikin telah lama berjuang melawan infeksi paru hingga mengebuskan napasnya yang terakhir.

Mengenal Infeksi paru

Pakar kesehatan menyebut infeksi paru sebagai pneumonia. Penyebab dari kondisi ini adalah infeksi bakteri, virus, atau jamur. Hanya saja, seringkali hal ini disebabkan oleh bakteri seperti streptococcus pneumoniae dan lain-lain. Penyakit ini bisa menyerang siapa saja, namun akan memberikan dampak lebih mengerikan bagi anak kecil atau para lansia, apalagi jika sistem kekebalan tubuh mereka sangat lemah.

Sebagaimana disebutkan sebelumnya, infeksi paru juga bisa disebabkan oleh jamur dan virus. Khusus untuk jamur, hal ini bisa saja disebabkan oleh tempat tinggal yang berlokasi di lingkungan yang lembap atau yang berada dekat dengan kendang hewan unggas atau burung. Keberadaan kotoran unggas ini ternyata bisa menyebabkan infeksi paru akibat jamur. Sementara itu, infeksi paru yang disebabkan oleh virus seringkali menyerang balita dan dampaknya bisa sangat mematikan.

Beberapa gejala infeksi paru yang harus diwaspadai

Banyak orang yang mengira gejala awal dari infeksi paru sebagai penyakit pernapasan biasa layaknya flu, pilek, atau demam. Padahal, infeksi ini bisa merusak saluran pernapasan dan paru-paru dengan fatal.

Berikut adalah beberapa gejala dari infeksi paru yang harus kita waspadai.

  1. Tubuh yang mulai mengalami demam

Jika kita sampai mengalami demam tinggi hingga menggigil dan badan gemetaran dalam waktu yang lama, besar kemungkinan kita mengalami infeksi paru yang harus diwaspadai.

  1. Sesak napas

Napas yang terasa semakin sesak bisa jadi menandakan bahwa infeksi paru telah semakin memburuk. Gejala lain dari kondisi ini adalah napas yang menjadi semakin cepat dan denyut jantung yang semakin meningkat. Jika hal ini terjadi, kita sebaiknya segera memeriksakan kondisi kesehatan ke dokter.

  1. Batuk berdahak dan disertai dengan perubahan pada lendir

Batuk berdahak yang kronis juga bisa menandakan masalah infeksi paru-paru. Apalagi jika dahak yang diproduksi sangatlah banyak. Selain itu, terkadang lendir juga mengalami perubahan tekstur menjadi lebih tebal, lengket, atau bahkan mengalami perubahan warna yang mencurigakan. Dalam beberapa kasus, dahak ini juga terkadang mengeluarkan aroma yang menyengat.

  1. Nyeri dada

Nyeri dada yang semakin terasa, khususnya saat kita mengambil napas dalam-dalam juga bisa jadi menandakan infeksi paru. Dalam dunia medis, hal ini disebut sebagai nyeri dada pleuritic yang juga bisa menandakan gangguan pada jantung.

Beberapa gejala lain yang bisa dirasakan penderita infeksi paru adalah sakit kepala, mual, muntah, penurunan nafsu makan, persendian dan otot yang terasa kaku, hingga nyeri perut.

Siapa saja yang rentan terkena infeksi paru?

Pakar kesehatan menyebut orang-orang yang merupakan perokok baik itu perokok pasif ataupun perokok aktif, pecandu alkohol, mengalami masalah sistem kekebalan tubuh, atau mereka yang menderita penyakit paru obstruktif dan gagal jantung sebagai orang-orang yang rentan mengalami infeksi paru. Jika kita termasuk dalam orang-orang dengan kondisi ini, sebaiknya selalu mewaspadai gejala-gejala yang telah disebutkan sebelumnya.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi