Terbit: 12 June 2017 | Diperbarui: 7 September 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Telah banyak penelitian kesehatan yang menunjukkan jika berpuasa bisa memberikan banyak manfaat kesehatan. Sebagai contoh, berpuasa hanya dalam tiga hari saja sudah cukup untuk membantu proses regenerasi bagi sistem kekebalan tubuh kita. Hal ini tentu akan membuat sistem tersebut menjadi lebih kuat dalam melawan berbagai macam penyakit. Sebuah penelitian terbaru bahkan menyebutkan jika berpuasa bisa membantu melawan pertumbuhan sel kanker.

Puasa Ternyata Bisa Menghambat Pertumbuhan Kanker

Departemen Kesehatan dan Terapi dari Kementerian Kesehatan Saudi Arabia berhasil menemukan fakta dimana berpuasa bisa membuat batang sel melakukan regenerasi yang berimbas pada kemampuan tubuh yang lebih baik dalam memerangi kanker dan berbagai penyakit kronis lainnya. Dr. Mashor Al-Hantoushi yang merupakan kepala dari departemen tersebut bahkan menyebutkan jika berpuasa bisa menghambat perkembangan sel-sel kanker payudara, kanker kulit jenis melanoma, kanker otak berjenis glioma dan neuroblastoma, hingga kanker yang menyerang jaringan saraf.

Meskipun belum menemukan fakta apakan berpuasa bisa membantu keberhasilan kemoterapi, namun, Dr. Mashor menyebutkan jika telah banyak kasus yang menunjukkan bahwa berpuasa memang bisa memberikan efek layaknya kemoterapi dalam melawan perkembangan tumor. Tak hanya itu, berpuasa juga bisa menurunkan efek samping dari kemoterapi layaknya mual-mual, muntah, diare, penurunan pendengaran, hingga kerontokan rambut.

Penelitian lain yang dilakukan di University of Souther California, Amerika Serikat, dan hasilnya dipublikasikan dalam jurnal berjudul Science Translational Medicine berhasil membuktikan jika puasa memang mampu membuat pertumbuhan sekaligus penyebaran tumor semakin melambat. Jika dikombinasikan dengan kemoterapi, berpuasa juga bisa menyembuhkan beberapa jenis kanker. Dalam penelitian yang dilakukan dengan tikus percobaan ini, diketahui bahwa sel tumor yang ada dalam tubuh tikus-tikus tersebut ternyata memberikan respons yang berbeda tatkala tikus tersebut dikondisikan layaknya berpuasa.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi