DokterSehat.Com- Seorang pemuda berusia 26 tahun bernama Chen Hong Zhi yang berasal dari Desa Hsinchu, Taiwan, mengalami sebuah nasib yang cukup mengenaskan. Bagaimana tidak, ia hanya mampu mengingat selama 10 menit. Hal ini berarti, ia bisa saja dengan mudah melupakan hal-hal yang baru saja ia alami dan tidak lagi memiliki memori jangka pendek. Bagaimana hal ini bisa terjadi?
Chen ternyata mengalami kecelakaan lalu lintas yang cukup parah pada sembilan tahun lalu. Saat itu, Chen mengalami luka parah meski berhasil selamat. Sayangnya, salah satu bagian otaknya, yakni bagian hipokampus yang bertanggung jawab dalam hal daya ingat tak lagi tertolong. Hal inilah yang membuatnya hanya mampu mengingat selama 5 atau 10 menit saja.
Dilansir dari Reuters, Chen yang kini tinggal dengan ibu angkatnya mencoba untuk tetap hidup normal meskipun hanya memiliki daya ingat yang sangat terbatas. Caranya adalah dengan menulis apapun yang ia alami atau bicarakan sebelumnya di dalam buku catatan. Dengan teliti, Chen akan terus menulis tentang kemana ia pergi, dengan siapa saja ia bertemu, dan apa saja yang dilakukannya sepanjang hari.
“Saya mengandalkan buku catatan ini sebagai pengganti otak saya. Sebagai contoh, aku akan mencatat tentang apa yang kulakukan di ladang. Hal ini akan membuatku tahu apa yang harus kulakukan di waktu lain hanya dengan membaca catatan-catatan ini,” ungkap Chen.
Ternyata, Chen sempat kehilangan buku catatannya sehingga membuatnya sedih dan menangis tersedu-sedu.
“Ayah membantuku menemukan buku itu kembali,” ceritanya.
Salah seorang dokter yang menangani kondisi Chen di Rumah Sakit Umum Veteran di kota Taipei, dr. Lin Ming Teng, menyebut kondisi Chen sudah jauh lebih baik meski terlihat cukup mengenaskan. Menurut dr. Lin, Chen sebenarnya sudah kehilangan sebagian fungsi otaknya. Kebanyakan orang tidak akan mampu hidup dengan normal namun Chen justru bisa melakukannya.
“Kalau kita cek dengan sinar x, bisa dilihat kalau ada bagian otak milik Chen yang sudah berwarna hitam. Bagian ini memang sudah kami angkat karena kecelakaan. Meski kehilangan sebagian otaknya, dia bisa hidup dengan cara seperti ini. Hal ini sangat hebat,” ungkap dr. Lin.