Terbit: 6 July 2019
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Salah satu masalah kesehatan yang cukup sering kita alami adalah masalah perut kembung. Selain terjadi setelah makan, terkadang perut kembung juga muncul setelah mengonsumsi minuman tertentu. Meski tergolong dalam kondisi yang ringan, pakar kesehatan menyebut perut kembung bisa memicu sensasi tidak nyaman. Bahkan, penelitian membuktikan bahwa mengalami perut kembung bisa membuat kita menjadi mudah marah.

Perut Kembung Bisa Bikin Mudah Marah

Kaitan antara perut kembung dengan mudah marah

Dikutip dari metro.co.uk, pakar kesehatan Tom Jenan menyebut perut kembung memang bisa membuat kita cenderung lebih mudah marah. Hal ini disebabkan oleh adanya kaitan antara kondisi di dalam usus dengan otak. Sebenarnya, hal ini mirip dengan sensasi tidak nyaman yang dialami oleh wanita saat mengalami siklus menstruasi. Mereka juga cenderung mudah marah saat sedang mengalaminya, bukan?

Melihat fakta ini, tak ada salahnya untuk segera mengatasi masalah perut kembung jika memang tubuh mulai merasakan sensasi tidak nyaman. Selain itu, jika kita cenderung sering mengalaminya, tak perlu ragu untuk memeriksakan kondisi kesehatan ke dokter.

Hal ini disebabkan oleh kembung yang berlebihan atau sering terjadi yang ternyata terkait dengan masalah kesehatan yang lebih serius seperti sindrom iritasi usus besar, penyakit Crohn, gangguan pencernaan lainnya, hingga kemungkinan terkait dengan kanker pada saluran pencernaan atau kanker ovarium bagi kaum hawa.

Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah perut kembung

Mengingat perut kembung bisa menyebabkan dampak kurang nyaman bagi aktivitas sehari-hari, sebaiknya kita melakukan berbagai macam cara untuk mencegahnya.

Berikut adalah beberapa cara yang bisa kita lakukan demi mencegah datangnya masalah pencernaan ini.

  1. Mencukupi kebutuhan air putih

Perut kembung bisa jadi menandakan bahwa ada yang tidak benar pada proses pencernaan makanan. Salah satu penyebabnya bisa jadi karena kurang minum. Karena alasan inilah pakar kesehatan menyarankan kita untuk mencukupi kebutuhan air putih setiap hari sekitar delapan gelas.

Kita juga sangat tidak disarankan untuk mengonsumsi minuman bersoda atau minuman tinggi gula yang justru bisa menyebabkan datangnya gangguan pencernaan dan masalah kesehatan lainnya.

  1. Turunkan konsumsi garam

Jika kita hobi mengonsumsi makanan asin atau tinggi garam, maka risiko untuk mengalami masalah perut kembung juga akan meningkat. Hal ini disebabkan oleh kemampuan garam dalam mempengaruhi keseimbangan cairan tubuh yang akhirnya ikut mempengaruhi kondisi saluran pencernaan.

Selain dengan menurunkan pemberian garam pada masakan yang dibuat sendiri, pastikan untuk lebih cermat dalam membeli makanan kemasan sehingga bisa membuat kita bisa membatasi asupan garam.

  1. Jangan berlebihan mengonsumsi susu

Terlalu banyak mengonsumsi susu bisa membuat perut kembung karena kandungan lemaknya yang cenderung cukup tinggi. Selain itu, bagi sebagian orang yang mengalami intoleransi laktosa, minum susu akan memicu datangnya gangguan pencernaan seperti kembung atau bahkan diare.

  1. Makan dan minum dengan perlahan

Meski terlihat sepele, kecepatan makan ternyata bisa berpengaruh besar bagi risiko perut kembung. Hal ini disebabkan oleh banyaknya udara yang tanpa sengaja ikut tertelan jika makan dengan cepat. Karena alasan inilah sebaiknya kita makan dengan lebih tenang dan pelan sehingga membuat makanan bisa dikunyah dengan lebih baik dan kita pun tidak akan mudah menelan udara.

Selain itu, cobalah untuk tidak banyak berbicara saat makan. Pakar kesehatan menyebut hal ini bisa membuat udara tertelan dalam jumlah yang lebih banyak dan akhirnya menyebabkan perut kembung.

  1. Kurangi konsumsi makanan yang bisa menyebabkan perut kembung

Makanan dengan kandungan tinggi gula, sayuran dari keluarga kubis, hingga produk-produk susu bisa membuat kita lebih rentan mengalami perut kembung. Kacang-kacangan, jus buah kemasan, hingga makanan dengan kandungan tepung tinggi seperti kentang dan pasta juga sebaiknya mulai diturunkan konsumsinya.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi