Terbit: 12 December 2019 | Diperbarui: 28 September 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Salah satu jenis penyakit menular seksual yang sering dialami oleh banyak orang tapi diabaikan adalah kutil kelamin. Bentuknya yang kadang kecil dan tidak signifikan memengaruhi kehidupan seks seseorang membuat banyak orang mengabaikannya. Padahal kutil kelamin yang disebabkan oleh HPV ini bisa jadi tanda dari penyakit lain seperti kanker serviks.

Informasi Tentang Kutil Kelamin yang Sering Ditanyakan

Kutil kelamin bisa terjadi pada siapa saja. Namun, tidak semua orang memahami penyakit ini, bahkan menganggapnya biasa saja. Nah, agar kita tidak salah kaprah terkait dengan HPV yang memicu kutil hingga kanker, ada baiknya Anda menyimak beberapa informasi di bawah ini.

  1. Apakah Kutil dan Herpes Sama?

Meski memiliki gejala yang hampir sama, dua penyakit ini sangat berbeda. Kutil kelamin disebabkan oleh infeksi dari HPV yang juga bisa memicu kanker serviks pada wanita dan kanker penis pada pria. Sementara itu herpes disebabkan oleh virus HSV-1 atau HSV-2. Kedua virus ini tidak bisa dibunuh dan akan bertahan selamanya di dalam tubuh.

Herpes dan kutil kelamin sama-sama menyebabkan gatal pada area kemaluan. Namun, kutil kelamin menghasilkan semacam bulatan kecil yang menyebar dan terasa sakit saat ditarik. Herpes juga memunculkan semacam bisul, tapi akan hilang dengan sendirinya kalau kondisi tubuh mulai membaik.

Lebih lanjut, herpes memunculkan gejala lain seperti tanda-tanda flu yang intens. Area kulit yang akan memunculkan herpes biasanya terasa sedikit gatal dan panas. Lambat laun area itu akan terasa sakit dan muncul bisul yang di dalamnya terdapat air. Terakhir, herpes juga menyebabkan nyeri saat berkemih dan tubuh demam.

  1. Apakah Kutil Kelamin Memicu Rasa Sakit?

Secara umum kutil kelamin tidak menyebabkan sakit pada area yang diinfeksi. Namun, kalau kutil terkena gesekan pakaian atau gesekan saat berhubungan seks, ada kemungkinan terasa sakit, terluka, hingga mengalami perdarahan. Selanjutnya beberapa orang yang memiliki kutil banyak bisa menurunkan estetika dari kemaluannya.

Kutil kelamin yang berada di bagian luar dari penis atau vagina mungkin tidak akan memengaruhi kehidupan seks seseorang. Namun, kalau sampai masuk ke dalam lubang kencing hingga masuk ke anus akan berbahaya. Biasa akan terasa nyeri dan panas saat berkemih dan BAB.

  1. Dari Mana Saja Kita Bisa Tertular Kutil Kelamin?

Kutil kelamin mudah sekali menular kalau seseorang mengalami kontak dengan pasangan yang memiliki virus HPV di kemaluannya. Begitu terjadi sentuhan antar kemaluan, virus bisa langsung berpindah ke area kemaluan dan bertahan di sana selama beberapa saat sebelum akhirnya menginfeksi.

Apa pun jenis seks yang dilakukan bisa menularkan kutil kelamin dengan mudah. Seks oral, anal, vaginal, bahkan hanya sekadar menggesekkan kemaluan saja bisa langsung menularkan. Beberapa ahli bahkan berpendapat kalau memakai kondom pun masih berpotensi menularkan kutil kelamin.

  1. Apakah Kutil Kelamin Langsung Muncul Setelah Infeksi?

Begitu melakukan kontak dengan orang lain yang terinfeksi HPV dan memiliki kutil kelamin, virus memang akan berpindah. Namun, virus tidak akan langsung memunculkan tanda. Biasanya virus akan dorman dahulu di dalam tubuh. Kalau daya tahan tubuh baik, virus akan perlahan-lahan terkikis dan akhirnya hilang dengan sendirinya.

Kalau daya tahan tubuh anjlok, virus akan aktif dan masuk ke dalam tubuh. Oh ya, HPV bisa saja menyebabkan kutil, kanker, atau tidak menyebabkan masalah dan hilang begitu saja seiring dengan berjalannya waktu.

  1. Apa Kutil Kelamin Bisa Disembuhkan?

Jawabannya adalah tidak. Hingga sekarang tidak ada obat untuk membunuh virus dan menghilangkan kutil kelamin dari tubuh. Namun, kita bisa menghilangkan kutil dan mengembalikan kondisi kulit yang rusak karena ditumbuhi kutil. Berbagai cara bisa dilakukan mulai dari operasi hingga cryotherapy. Meski kelihatan hilang, suatu saat bisa muncul lagi.

Setelah melakukan penghilangan kutil, tetap jaga kondisi tubuh khususnya di area tempat kutil muncul. Lakukan konsultasi dengan dokter terkait apa saja yang bisa dilakukan untuk menekan kutil tumbuh kembali di kemaluan dan bagian tubuh lainnya.

  1. Bagaimana Cara Menghilangkan Kelamin?

Seperti yang dikatakan sebelumnya, kutil bisa dihilangkan dengan beberapa metode. Beberapa orang ada yang melakukannya sendiri meski sangat berbahaya dan berpotensi alami infeksi. Biasanya kutil bisa menghilang setelah 9-12 bulan dan akan muncul lagi kalau kondisi tubuh tidak bisa menekan virus.

  1. Mungkinkah Tertular Tanda Seks?

Beberapa orang mungkin bisa tertular kutil kelamin meski mereka tidak melakukan seks dengan orang lain. Virus bisa tumbuh di mana saja dan tidak selalu di dalam tubuh. Misal seorang pria atau wanita tidak sengaja menyentuh kemaluannya yang memiliki kutil lalu lupa mencuci lalu menyentuh tangan Anda, virus masih bisa menular.

Menggunakan handuk bersama atau pakaian yang sama masih memungkinkan terjadinya penularan. Jadi, meski belum melakukan seks, Anda tetap bisa mendapatkan infeksi HPV.

  1. Apa yang Harus Dilakukan Setelah Terinfeksi?

Kalau Anda mendapatkan kutil kelamin, segera lakukan pemeriksaan dan pengobatan. Cara ini dilakukan untuk mencegah terjadinya penyebaran lebih besar di seluruh tubuh. Untuk pria, mungkin penghilangan kutil kelamin sudah cukup dan pengecekan strain HPV diperlukan untuk mengetahui apakah ada potensi kanker atau tidak.

Pada wanita, pemeriksaan serviks harus dilakukan dalam Pap Smear. Metode ini harus dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya bakal sel kanker di serviks yang berbahaya. Pemeriksaan akan mencegah munculnya kanker yang berbahaya dan bisa memicu kematian.

Inilah beberapa informasi tentang kutil kelamin yang sering ditanyakan oleh banyak orang. Penyakit ini sekilas terlihat seperti tidak menyebabkan banyak hal buruk pada tubuh. Namun, kalau dibiarkan bisa memicu masalah lain dan menular ke pasangan. Kalau memiliki kutil kelamin, segera atasi dan tekan penyebarannya agar bisa dikendalikan dengan baik.

 

 

Sumber:

  1. Brazier, Yvette. 2017. What you need to know about genital warts. https://www.medicalnewstoday.com/articles/155236.php. (Diakses pada 12 Desember 2019)
  2. Cherney, Kristeen. 2018. Genital Warts. https://www.healthline.com/health/std/genital-warts. (Diakses pada 12 Desember 2019)

 


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi