Terbit: 14 January 2020 | Diperbarui: 28 September 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Bersin adalah hal yang wajar terjadi pada kita. Bahkan meskipun tidak sedang sakit flu atau pilek, bisa saja kita mengalami bersin-bersin jika ada debu atau berbagai hal lainnya. Hanya saja, terkadang kita bisa terus-menerus bersin. Sebenarnya, apa sih hal yang bisa membuat kita terus-menerus bersin?

Berbagai Hal Ini Bisa Membuat Kita Terus-Menerus Bersin

Penyebab Bersin Terus-Menerus

Pakar kesehatan menyebut ada beberapa hal yang bisa membuat kita terus-menerus bersin. Berikut adalah berbagai penyebab tersebut.

  1. Dipicu oleh Alergi

Pakar kesehatan Miguel Wolbert dari West Texas Allergy menyebut bersin yang berlangsung terus-menerus seringkali disebabkan oleh partikel asing yang masuk ke dalam jaringan hidung dan memicu iritasi. Hidung pun langsung melakukan mekanisme pertahanan demi mengeluarkan berbagai partikel tersebut. Jika partikel-partikel ini tak kunjung keluar, maka akan membuat bersin terus berlangsung.

Beberapa hal yang bisa menyebabkan datangnya alergi seperti bulu binatang, serbuk sari, atau berbagai hal lain juga bisa menyebabkan respons tubuh berupa bersin yang berlangsung terus-menerus.

  1. Dipicu oleh Infeksi pada Sinus

Pakar kesehatan dari American College of Allergy, Asthma and Immunology menyebut alergi atau pilek yang berlangsung parah bisa saja menyebabkan infeksi pada sinus. Dampaknya adalah bagian sinus di dalam rongga hidung membengkak. Gejala dari infeksi sinus adalah hidung yang tersumbat dengan parah, batuk-batuk parah, demam tinggi, dan tubuh yang terasa lelah. Kondisi ini harus segera diperiksakan ke dokter agar bisa segera diatasi.

  1. Efek Samping dari Obat-Obatan Tertentu

Dr. Wolbert menyebut beberapa jenis obat-obatan bisa saja menyebabkan efek samping seperti gangguan saraf yang akhirnya berimbas pada bersin yang terus-menerus. Jika sampai hal ini terjadi, sebaiknya kita segera meminta saran ke dokter demi mengganti obat yang tidak menyebabkan efek samping tersebut.

  1. Dipicu oleh Polip Hidung

Joseph Han dari Eastern Virginia Medical School menyebut masalah polip di bagian sinus hidung mampu menyebabkan gejala layaknya bersin-bersin dalam waktu yang lama, hidung yang tersumbat parah, hingga hidung yang berair. Dalam banyak kasus, hal ini juga bisa membuat kemampuan mencium aroma berkurang dengan signifikan.

Sebagaimana infeksi pada sinus, kita harus segera memeriksakan kondisi kesehatan ke dokter agar bisa mengatasinya.

  1. Dipicu oleh Polusi Udara

Jika kita menghirup polusi udara yang cukup tebal seperti dari gas buang kendaraan, gas buang industri, hingga kabut asap, maka akan membuat berbagai polutan dalam bentuk partikel yang sangat kecil masuk ke dalam rongga hidung dan akhirnya menyebabkan reaksi alergi berupa bersin-bersin yang cukup parah dan berlangsung terus-menerus.

Beberapa Fakta Lain Tentang Polusi Udara

Pakar kesehatan menyebut ada beberapa fakta unik tentang bersin yang patut untuk kita pelajari. Berikut adalah fakta-fakta tersebut.

  • Bersin pasti dilakukan dengan mata tertutup. Hal ini disebabkan oleh tekanan yang sangat tinggi di rongga hidung saat kita melakukannya. Jika mata tidak ditutup, bisa saja mata ikut keluar akibat tekanan yang sangat besar tersebut. Tubuh sudah memiliki respons tersendiri untuk menutup mata saat kita akan melakukannya.
  • Bersin tidak akan terjadi saat kita tidur. Hal ini disebabkan oleh saraf yang juga berada dalam kondisi beristirahat. Hal ini berarti, meski ada alergen yang masuk ke dalam hidung, bisa jadi kita tidak akan langsung mengeluarkan benda asing tersebut lewat mekanisme bersin.
  • Cipratan bersin bisa menyebar hingga jarak beberapa meter. Karena alasan inilah banyak pakar kesehatan menyebut bersin sebagai salah satu penyebab menyebarnya penyakit. Kita pun disarankan menutup hidung saat bersin.

 

Sumber:

  1. Migala, Jessica. 10 Reasons You Can’t Stop Sneezing—and What You Can Do About It. www.thehealthy.com/allergies/cant-stop-sneezing/. (Diakses pada 13 Januari 2020).

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi