Terbit: 7 December 2015 | Diperbarui: 9 November 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Tampil cantik dengan tubuh yang mulus tentunya menjadi dambaan siapa saja tak peduli pria maupun wanita. Tubuh yang mulus tentunya menjadi indikasi dari kebersihan dan kerapihan dari seseorang, namun terkadang beberapa bekas luka yang menghiasi bagian tubuh, kehadiarannya amat sangat menjengkelkan.

Terutama bagi kaum wanita, menjaga kemulusan tubuh tentunya bak prioritas yang senantiasa harus selalu dijaga dan diutamakan. Salah satu bekas luka yang mungkin tak lagi asing didengar adalah luka keloid.

Luka bekas jahitan biasanya muncul karena seseorang punya bakat keloid. Jadi mau kena luka karena jatuh, teriris pisau atau dijahit ada bekasnya, papar Wahyuni di Siloam Hospital Kebon Jeruk, Jakarta.

Tidak hanya keloid, timbulnya bekas luka jahitan di kulit juga bisa disebabkan oleh penggunaan benang jahit dengan ukuran yang terlalu besar. Ada juga orang yang punya bekas luka jahitan karena benangnya kebesaran. Makanya gak semua dokter mengharuskan luka robek harus dijahit, ujarnya.

Umumnya, keloid berwarna merah kecokelatan dan kenyal. Untuk ukuran, keloid bisa lebih besar, tebal dan tidak beraturan dari luka sebelumnya. Keloid juga sering timbul pada dada, punggung, bahu dan lengan atas.

Dijelaskan Wahyuni, luka yang harus dijahit umumnya luka yang terjadi pendarahan secara terus-menerus. Kalau memang lukanya gak harus dijahit, kita biasa pakai lem jaringan. Hasilnya efektif dan mengurangi keloid pada beberapa pasien, kata dia.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi