Terbit: 15 February 2020 | Diperbarui: 21 September 2022
Ditulis oleh: Rhandy Verizarie | Ditinjau oleh: dr. Jati Satriyo

Ada sejumlah faktor yang menjadi penyebab mata juling. Kondisi ini tentu saja perlu ditangani lebih lanjut karenan dapat mengganggu fokus dari indera penglihatan yang satu ini. Berikut ini adalah penjelasan mengenai penyebab mata juling sekaligus ciri atau gejala yang perlu Anda ketahui!

Penyebab Mata Juling, Diagnosis, dan Penanganan

Apa Itu Mata Juling?

Mata juling adalah jenis kelainan mata di mana pengidapnya memiliki dua bola mata yang secara posisi tidak sejajar. Hal ini mengakibatkan mata jadi melihat ke titik yang berbeda. Sebagai contoh, mata kanan melihat ke samping sementara mata kiri melihat ke atas. Di dalam dunia medis, mata juling dikenal dengan istilah strabismus.

Strabismus atau mata juling terjadi karena adanya kesalahan pada otot yang bertugas untuk mengendalikan gerak mata. Pada perkembangannya, mata juling dapat menyebabkan masalah penglihatan yang lebih serius yakni amblyopia. Oleh sebab itu, kelainan mata yang satu ini harus mendapat penanganan medis sedini mungkin

Penyebab Mata Juling

Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, mata juling (strabismus) terjadi karena otot yang mengendalikan gerak indera penglihatan tersebut mengalami gangguan. Idealnya, ada sekitar 6 (enam) otot mata yang bertugas mengatur pergerakan mata. Nah, ketika otot-otot tersebut tidak terkoordinir dengan baik, kedua mata akan bergerak ke arah yang berbeda.

Dampaknya, penglihatan jadi tidak fokus. Hal ini dikarenakan otak akan memproses 2 tangkapan gambar yang berbeda dari masing-masing mata.

Lantas, apa yang menyebabkan otot mata tersebut bermasalah sehingga berujung pada kondisi mata juling? Berikut ini adalah penyebab mata juling yang perlu diketahui, baik mata juling pada anak maupun orang dewasa.

1. Penyebab Mata Juling pada Anak

Mata juling atau strabismus sering dialami oleh anak-anak. Penyebab mata juling pada anak ada berbagai macam, meliputi:

  • Retinoblastoma
  • Retinopati
  • Hemangioma
  • Cerebral palsy
  • Sindrom Apert
  • Rubella bawaan
  • Sindrom incontinentia pigmenti
  • Sindrom Noonan
  • Sindrom Prader-Willi
  • Trisomi 18
  • Cedera otak

2. Penyebab Mata Juling pada Orang Dewasa

Seseorang juga bisa baru mengalami strabismus atau mata juling saat sudah dewasa. Penyebab mata juling pada orang dewasa meliputi:

  • Diabetes
  • Botulisme
  • Penyakit Grave
  • Stroke
  • Sindrom Guillain-Barre
  • Cedera otak
  • Cedera mata

Penyebab mata juling lainnya meliputi:

  • Hipermetropia
  • Myopia
  • Astigmatisme

Sejumlah faktor risiko juga berperan penting dalam meningkatkan risiko seseorang untuk mengidap mata juling, yaitu:

  • Keturunan (genetik). Orang yang memiliki mata juling berpotensi mewarisi kondisi ini pada keturunannya
  • Kelainan genetik bawaan. Bayi yang lahir dengan kelainan genetik memiliki risiko lebih besar untuk mengalami strabismus
  • Anak-Anak. Strabismus atau mata juling lebih umum dialami oleh anak-anak ketimbang orang dewasa
  • Gangguan fungsi mata. Jenis penyakit mata seperti myopia berpotensi mengakibatkan penderitanya juga mengalami strabismus di masa mendatang (ini berlaku apabila penyakit tidak segera diatasi)
  • Gangguan fungsi otak. Sejumlah masalah otak seperti down syndrome dan hidrosefalus kemungkinan bisa menyebabkan munculnya kelainan pada mata berupa strabismus

Ciri dan Gejala Mata Juling

Ciri atau gejala mata juling sangat mudah dikenali, yakni ketika kedua mata tampak tidak sejajar ketika sedang melihat.

Selain itu, mata juling juga disertai oleh sejumlah gejala lainnya seperti:

  • Objek yang dilihat menjadi ganda
  • Mata sulit fokus pada suatu objek sehingga perlu menutup salah satu mata agar dapat fokus
  • Mata tidak bergerak secara bersamaan

Pada beberapa kasus, mata juling juga sampai menyebabkan sakit kepala atau kepala pusing pada pengidapnya. Jangan tunda untuk memeriksakan diri ke dokter apabila ditemukan adanya ciri-ciri mata juling sebagaimana disebutkan di atas.

Penanganan mata juling sedini mungkin dapat meningkatkan peluang keberhasilan kondisi ini disembuhkan.

Diagnosis Mata Juling

Guna memastikan penyebab mata juling sekaligus menentukan penanganan medisnya, dokter akan melakukan diagnosis terlebih dahulu terhadap pasien.

Berikut adalah prosedur diagnosis mata juling yang umum dilakukan.

1. Anamnesis

Pertama-tama, dokter akan mengajukan beberapa pertanyaan kepada pasien terkait dengan keluhan yang dialami.

  • Sudah berapa lama kondisi ini berlangsung?
  • Apa saja yang dirasakan?
  • Apakah sedang menderita suatu penyakit?
  • Apakah memiliki alergi obat?

2. Tes Kemampuan Penglihatan

Setelah itu, dokter akan melakukan tes kemampuan melihat pasien. Dokter akan meminta pasien untuk melihat ke sebuah objek—biasanya berupa huruf dan angka—dalam jarak yang sudah ditentukan.

Tes kemampuan menglihat ini dilakukan untuk menilai seberapa besar mata juling memengaruhi kemampuan melihat pasien.

3. Refraksi Mata

Refraksi mata adalah tes yang dilakukan dengan cara menempatkan beberapa macam lensa di depan mata.

Tes ini bertujuan untuk mengukur tingkat ketebalan lensa yang dibutuhkan oleh pasien agar dapat melihat dengan baik.

Masih ada beberapa jenis metode pemeriksaan lainnya yang dilakukan oleh dokter sebagai diagnosis strabismus, yaitu:

  • Tes retina mata
  • Tes pergerakan mata
  • Tes corneal light reflex

Ikuti semua prosedur pemeriksaan mata juling ini sampai selesai. Setelah hasil diagnosis keluar dan dokter telah menentukan metode pengobatan, patuhi arahan guna mengoptimalkan proses penyembuhan.

Apakah Mata Juling bisa Disembuhkan?

Mata juling atau strabismus adalah kelainan mata yang bisa diatasi, selama kondisi ini belum sampai ke tahap yang serius. Cara mengatasi mata juling pun tergantung dari penyebab mata juling tersebut.

Ada beberapa metode pengobatan mata juling yang umum dilakukan, namun umumnya penanganan mata juling terdiri dari:

  • Suntik Botox
  • Menggunakan kacamata atau lensa kontak khusus
  • Terapi otot mata
  • Operasi otot mata

Sementara pada kasus mata juling yang disebabkan oleh penyakit tertentu seperti stroke, diabetes, atau cerebral plasy, cara mengatasinya tentu dengan terlebih dahulu mengobati penyakit-penyakit tersebut.

Itu dia informasi mengenai penyebab mata juling beserta gejala dan proses penanganan yang perlu Anda ketahui. Semoga bermanfaat!

 

  1. Anonim. Strabismus (Crossed-Eyes). https://www.aoa.org/patients-and-public/eye-and-vision-problems/glossary-of-eye-and-vision-conditions/strabismus#1 (Diakses pada 19 Desember 2019)
  2. Anonim. Strabismus. https://medlineplus.gov/ency/article/001004.htm (Diakses pada 19 Desember 2019)
  3. Badii, C. 2019. Everything you need to know about crossed eyes. https://www.healthline.com/health/crossed-eyes (Diakses pada 19 Desember 2019)
  4. Felman, A. 2017. What to know about squint, or strabismus? https://www.medicalnewstoday.com/articles/220429.php (Diakses pada 19 Desember 2019)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi