Terbit: 15 April 2020 | Diperbarui: 27 September 2022
Ditulis oleh: Mutia Isni Rahayu | Ditinjau oleh: dr. Jati Satriyo

Banyak orang yang mengira bahwa penggunaan vape atau rokok elektrik dapat menggantikan penggunaan rokok. Hal tentunya salah karena pada dasarnya bahaya vape tidak berbeda jauh dengan rokok. Salah satu efek samping vape adalah penyakit EVALI yang merupakan infeksi paru-paru yang dapat mengancam jiwa.

EVALI: Penyebab, Gejala, Pengobatan, dll

Apa Itu EVALI?

EVALI adalah penyakit paru-paru berbahaya yang disebabkan oleh penggunaan vape. Nama penyakit ini diberikan oleh Centers for Disease Control and Prevention (CDC) yang merupakan bagian dari Departemen Kesehatan & Layanan Kemanusiaan Amerika Serikat. EVALI merupakan singkatan dari E-cigarette or Vaping Product Use-Associated Lung Injury.

CDC pertama mengetahui penyakit ini pada Agustus 2019 setelah mempelajari banyaknya kasus infeksi paru-paru parah yang muncul secara tiba-tiba pada orang yang dianggap sehat. Setelah ditelusuri, kebanyakan pasien tersebut ternyata merupakan pengguna vape.

Kondisi ini dapat menjadi serius dan mengancam jiwa, karena dapat menyebabkan paru-paru berhenti berfungsi sama sekali. Dari 2000 lebih kasus yang dilaporkan pada CDC hingga 3 Desember 2019, terdapat lebih dari 40 kematian.

Sekitar 70% pasien berjenis kelamin pria dan 80% pasien usianya di bawah 35 tahun dengan rentang usia 13-75 tahun.

Penyebab EVALI

Penyebab EVALI secara umum adalah tentu saja penggunaan vape. Namun hingga kini masih belum diketahui bagaimana dan mengapa kondisi ini dapat berkembang. Vitamin E asetat disebut-sebut terkait dengan gangguan pernapasan satu ini, namun peneliti belum menyatakan secara pasti bahan apa saja dalam vape yang menjadi penyebab kondisi ini.

Keberadaan tetrahydrocannabinol (THC) juga ditemukan dalam sebagian besar sampel kasus yang diuji oleh Food and Drug Administration (FDA) atau Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat. THC merupakan bahan kimia penginduksi tinggi yang asalnya dari ganja.

Faktor Risiko EVALI

Berikut adalah faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena EVALI:

  • Penggunaan vape. Penyakit ini merupakan efek samping vape, sehingga penggunaan vape tentu menjadi faktor risiko utama dari penyakit ini.
  • Memiliki masalah kesehatan paru-paru. Kurang lebih sekitar 30% pasien memiliki kondisi asma.
  • Penambahan zat tertentu pada vape. Menambahkan zat tertentu dalam produk vape dapat meningkatkan risiko EVALI dan masalah kesehatan lainnya.

Gejala EVALI

Berikut adalah beberapa gejala EVALI:

  • Sesak napas
  • Batuk
  • Sakit dada
  • Demam dan menggigil
  • Diare
  • Mual
  • Muntah
  • Penurunan berat badan
  • Takipnea (pernapasan cepat dan dangkal)
  • Takikardia (detak jantung cepat)

Gejala EVALI mirip dengan gejala gangguan pernapasan lainnya seperti pneumonia dan bahkan virus flu musiman. Hal ini yang membuat kondisi ini lebih sulit untuk didiagnosis. Jika Anda mengalami gejala seperti yang disebutkan di atas, segera konsultasikan diri ke dokter untuk diperiksa lebih lanjut.

Baca Juga: 8 Efek Samping Rokok Elektrik, Tidak Bisa Menjadi Solusi Pengganti Rokok!

Diagnosis EVALI

Memastikan diagnosis EVALI dengan cepat sangat penting untuk mencegah kondisi ini memburuk. Diagnosis tidak dapat hanya melihat pada gejalanya saja, karena gejalanya mirip dengan banyak gangguan pernapasan lain.

Berikut adalah langkah yang umumnya dilakukan dokter untuk membantu mendiagnosis EVALI:

  • Bertanya tentang semua gejala yang dialami pasien meliputi gejala pernapasan, gejala pencernaan, dan gejala lainnya.
  • Bertanya pada pasien tentang riwayat penggunaan rokok elektrik atau produk vape. Apabila benar pasien menggunakannya, maka tanyakan tentang zat yang terkandung dalam vape yang dikonsumsi seperti THC, nikotin, atau jika terdapat zat tambahan lainnya.
  • Melakukan pemeriksaan fisik dengan mengkaji tanda-tanda vital dan oksimetri nadi.
  • Uji laboratorium. Tes ini dapat membantu untuk mendeteksi apakah ada jenis infeksi lainnya seperti infeksi bakteri atau virus.
  • Tes pencitraan, terutama rontgen dada.

Pengobatan EVALI

Kondisi ini masih sangat baru, sehingga belum ditemukan obat khusus untuk menangani penyakit ini. Membutuhkan waktu untuk melakukan penelitian jangka panjang untuk mengetahui apakah satu jenis obat lebih ampuh dibandingkan obat lainnya untuk mengatasi EVALI.

Berikut adalah beberapa jenis obat yang mungkin diresepkan untuk meredakan gejala EVALI:

  • Kortikosteroid. Obat ini membantu mengurangi peradangan di paru-paru.
  • Antibiotik. Pemberian antibiotik biasanya disarankan saat hasil tes belum dapat dipastikan, karena gejalanya sangat mirip dengan infeksi bakteri.
  • Antivirus. Obat ini dapat dipertimbangkan apabila gejala muncul pada musim influenza.

Perawatan lainnya akan bergantung pada tingkat keparahan penyakit ini. Apabila pasien mengalami kesulitan bernapas yang cukup parah, pasien akan membutuhkan ventilator untuk bantuan pernapasan. Dalam beberapa kasus yang lebih ringan, pasien mungkin hanya membutuhkan oksigen tambahan.

Pencegahan EVALI

Munculnya EVALI sebagai salah satu bahaya vape membuat CDC dan FDA menghimbau untuk menghindari penggunaan rokok elektrik. Berikut adalah langkah yang dapat dilakukan untuk pencegahan:

  • Hindari penggunaan rokok elektrik atau vape, terutama yang mengandung THC. Jangan gunakan produk vape yang tidak jelas asalnya dan tidak dapat diketahui kandungannya.
  • Jangan gunakan rokok elektrik dengan vape dengan kandungan vitamin E asetat.
  • Jika ingin berhenti merokok, jangan berpindah ke rokok elektrik, karena keduanya memiliki risiko untuk kesehatan. Sebaiknya minta saran pada dokter apabila Anda ingin berhenti merokok.
  • Segera hentikan penggunaan vape apabila Anda mengalami gejala yang mengindikasikan masalah pernapasan atau masalah kesehatan lainnya.
  • Seseorang yang menggunakan vape sebaiknya dengan teliti memantau gejala dan segera menghentikan penggunaan vape dan berkonsultasi ke dokter apabila gejala muncul.
  • Menerapkan pola hidup sehat meliputi makan dengan gizi seimbang, tidur yang cukup, dan olahraga secara teratur dapat membantu menurunkan risiko berbagai macam penyakit.

Keberadaan penyakit ini menunjukkan bahwa efek samping vape sama berbahayanya dengan rokok. Jika Anda ingin menerapkan pola hidup sehat, sebaiknya pertimbangkan kembali tentang penggunaan rokok maupun vape, karena keduanya dapat memberikan dampak negatif terhadap kesehatan Anda.

 

  1. Anonim. 2019. New Cases in Outbreak of E-cigarette, or Vaping, Product Use-Associated Lung Injury (EVALI) On the Decline. https://www.cdc.gov/media/releases/2019/p1220-cases-EVALI.html. (Diakses 15 Januari 2019).
  2. Anonim. 2020. Smoking & Tobacco Use. https://www.cdc.gov/tobacco/basic_information/e-cigarettes/severe-lung-disease/healthcare-providers/index.html. (Diakses 15 Januari 2019).
  3. Anonim. E-cigarette or Vaping Product Use-Associated Lung Injury (EVALI). https://www.yalemedicine.org/conditions/evali/. (Diakses 15 Januari 2019).
  4. Hollingsworth, Helen. 2019. E-cigarette or vaping product use associated lung injury (EVALI). https://www.uptodate.com/contents/e-cigarette-or-vaping-product-use-associated-lung-injury-evali. (Diakses 15 Januari 2019).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi