Terbit: 9 January 2017
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Selain suhu yang menusuk tulang, musim dingin banyak ditunggu-tunggu masyarakat negeri empat musim karena bisa membuat mereka menikmati bermain salju. Sayangnya, bagi masyarakat Tiongkok, musim dingin kali ini sepertinya akan berlangsung dengan lebih membosankan. Bukan karena salju tidak turun, namun karena pemerintah Negeri Tirai Bambu ini melarang masyarakatnya untuk bermain salju. Apa alasan dari larangan ini?

Pemerintah Tiongkok Melarang Warganya Bermain Salju

Melalui media sosial Weibo, Badan Meteorologi dari Beijing mengeluarkan peringatan keras bagi masyarakat untuk tidak bermain salju. Jika biasanya orang-orang sangat menyukai hujan salju, pemerintah Tiongkok bahkan meminta warganya untuk menggunakan jaket, jas hujan, serta payung andai mereka berjalan di luar rumah. Menurut pakar kesehatan, himbauan untuk tetap berada di rumah saja selama musim dingin ini karena salju pada musim dingin kali ini sangatlah kotor dan penuh dengan polusi.

Kementerian Lingkungan Tiongkok sendiri baru-baru ini menyebutkan jika indeks kualitas udara di Beijing dan banyak kota besar disana sudah menyentuh angka yang jauh lebih mengkhawatirkan. Jika sebelumnya di Beijing sudah mencapai 195, kini angkanya meningkat drastis hingga 470. Padahal, menurut badan kesehatan dunia WHO, indeks kualitas udara yang aman hanyalah 25 saja. Dengan angka indeks sudah mencapai 470, dikhawatirkan salju yang turun juga sudah penuh dengan kontaminasi dan berbagai zat beracun.

Tingginya kadar polusi di berbagai kota besar di Tiongkok, khususnya di Beijing, disebabkan oleh gas buang dari dunia perindustrian. Meskipun sudah menjadi perhatian besar dunia internasional karena telah menjadi penyebab 1 dari 3 kematian di Tiongkok, dalam realitanya langit di kota-kota besar tersebut sudah penuh dengan polusi dan tidak pernah lagi terlihat biru. Pemerintah Tiongkok sendiri sudah bersumpah untuk mengatasi masalah polusi udara yang sangat parah ini dan sudah mengucurkan dana sebesar Rp 4,8 Triliun demi pengembangan energi terbarukan. Diharapkan, pada tahun 2020 mendatang, masalah polusi di Tiongkok bisa mulai berkurang.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi