Terbit: 21 November 2020
Ditulis oleh: Rhandy Verizarie | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Zetamol adalah satu dari sekian banyak obat-obatan pereda rasa nyeri. Ketahui lebih lanjut mengenai obat Zetamol mulai dari mekanisme kerja, efek samping, dosis, dan lainnya berikut ini!

Zetamol: Fungsi, Efek Samping, Dosis, dll

Rangkuman Informasi Obat Zetamol

 Nama obat  Zetamol
 Diproduksi oleh  Pabrik Pharmasi Zenith
 Golongan obat  Analgesik, antipiretik
 Kategori obat  Obat bebas
 Tingkat keamanan obat bagi ibu hamil dan menyusui menurut FDA  B
 Fungsi obat
  • Meredakan nyeri
  • Menurunkan demam
 Kontraindikasi obat
  • Hipersensitivitas kandungan obat
  • Gangguan fungsi ginjal
  • Gangguan fungsi hati (liver)
 Dosis obat  Lihat petunjuk pemakaian
 Sediaan obat  Tablet & Sirup

 

Zetamol Obat Apa?

Zetamol adalah obat dari golongan analgesik dan antipiretik dengan kandungan bahan aktif paracetamol. Obat produksi Pabrik Pharmasi Zenith ini berfungsi untuk mengatasi nyeri dan gejala demam dengan cara menghambat produksi prostaglandin di hipotalamus otak.

Prostaglandin adalah senyawa kimia yang menjadi pemicu munculnya rasa nyeri dan demam. Obat Zetamol dapat dikonsumsi tanpa resep dokter.

Fungsi Obat Zetamol

Zetamol adalah obat yang mengandung paracetamol. Obat ini memiliki fungsi untuk meredakan rasa nyeri seperti:

  • Sakit kepala
  • Sakit gigi
  • Nyeri otot dan sendi
  • Nyeri akibat cedera

Tidak hanya itu, obat ini juga berfungsi untuk menurunkan demam. Pastikan untuk menggunakan obat sesuai dengan fungsinya. Penggunaan obat yang tidak sesuai dapat menurunkan efektivitas obat atau bahkan berujung pada reaksi tubuh yang bisa saja berbahaya.

Peringatan dan Perhatian Obat Zetamol

Dalam menggunakan obat Zetamol, ada sejumlah hal penting yang perlu Anda ketahui dan pahami.

1. Kontraindikasi Obat Zetamol

Penggunaan obat tidak disarankan pada orang-orang dengan kondisi tertentu. Pasalnya, hal ini dikhawatirkan akan menurunkan efektivitas obat atau bahkan menimbulkan reaksi-reaksi yang bisa saja membahayakan tubuh. Kondisi-kondisi yang dimaksud meliputi:

  • Hipersensitivitas terhadap paracetamol
  • Gangguan fungsi ginjal
  • Gangguan fungsi hati (liver)

Sebaiknya tanyakan terlebih dahulu pada apoteker maupun dokter sebelum menggunakan obat ini apabila Anda memiliki salah satu dari kondisi-kondisi di atas.

2. Peringatan dan Perhatian Obat Zetamol Lainnya

Sementara itu, peringatan dan perhatian lainnya yang harus diketahui sebelum mengonsumsi obat ini adalah sebagai berikut:

  • Jangan mengonsumsi obat apabila Anda juga sedang mengonsumsi obat-obatan yang berinteraksi dengan obat ini.
  • Hentikan penggunaan obat jika dirasa mengalami sejumlah efek samping seperti reaksi alergi dan reaksi hematologi.
  • Jika gejala efek samping tak kunjung mereda dalam waktu yang cukup lama, segera periksakan diri ke dokter.
  • Beri tahu dokter apabila Anda sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu, memiliki alergi obat, atau memiliki riwayat suatu penyakit.

Apakah Obat Zetamol Aman bagi Ibu Hamil dan Menyusui?

Menurut Unites States Food and Drug Administration (USFDA), obat ini masuk ke dalam kategori B untuk tingkat keamanan penggunaan bagi wanita hamil dan menyusui. Kategori B merujuk pada jenis obat-obatan yang setelah melalui uji coba dengan objek hewan, tidak ditemukan adanya efek negatif.

Akan tetapi, belum ada penelitian lebih lanjut yang menjelaskan apakah hal ini juga berlaku untuk manusia. Oleh sebab itu, penggunaan obat pada wanita hamil dan menyusui sebaiknya mengikuti anjuran dari dokter.

Interaksi Obat Zetamol

Obat ini akan berinteraksi jika digunakan bersamaan dengan sejumlah jenis obat-obatan tertentu. Interaksi yang terjadi berdampak pada menurunnya efektivitas kinerja obat maupun menimbulkan reaksi-reaksi tertentu pada tubuh. Obat-obatan yang dimaksud di antaranya sebagai berikut:

  • Aspirin
  • Antikoagulan
  • Kloramfenikol
  • Fenobarbital
  • Obat dengan kandungan hepatotoksik
  • Pemacu enzim hati

Selain obat-obatan di atas, mungkin masih ada jenis obat lainnya yang akan berinteraksi dengan obat ini apabila digunakan secara bersamaan. Sampaikan pada apoteker atau dokter apabila Anda juga sedang mengonsumsi obat-obatan tersebut maupun obat-obatan lainnya agar bisa mencarikan alternatif obat pengganti yang lebih aman untuk dikonsumsi.

Efek Samping Obat Zetamol

Obat Zetamol dapat menimbulkan efek samping walaupun jarang terjadi. Efek samping obat yang dimaksud adalah sebagai berikut:

  • Kantuk
  • Kerusakan hati (penggunaan jangka panjang dan melebihi dosis)
  • Kulit terkelupas
  • Pembengkakan pada bibir, lidah wajah, tenggorokan
  • Sariawan
  • Perdarahan
  • Gangguan pernapasan

Gejala efek samping biasanya akan mereda setelah beberapa saat. Anda disarankan untuk segera mengunjungi dokter apabila gejala yang dirasakan tak kunjung mereda setelah beberapa lama guna dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Dokter akan menentukan apakah kemunculan gejala tersebut terkait dengan penggunaan obat atau bukan. Jika ya, dokter bisa menyarankan Anda untuk menghentikan penggunaan obat dan mencarikan obat alternatif yang lebih aman untuk dikonsumsi.

Dosis Obat Zetamol

Zetamol masuk ke dalam kategori obat bebas. Penggunaan obat bisa tanpa resep dokter. Berikut ini adalah informasi mengenai aturan dosis obat yang perlu Anda ketahui.

1. Dalam Bentuk Apa Obat Zetamol Tersedia?

Zetamol tersedia dalam bentuk tablet (500 mg paracetamol) dan sirup (120 mg/5 mL paracetamol). Obat ini dapat diperoleh di apotek maupun toko obat terdekat. Pastikan Anda menggunakan obat secara benar sesuai dengan kebutuhan.

2. Dosis Obat Zetamol

Berikut aturan dosis umum untuk obat Zetamol:

Tablet:

  • Dewasa: 1 tablet @ 3-4 kali per hari.
  • Anak-anak 6-12 tahun: ½ tablet @ 3-4 kali per hari.

Sirup (untuk anak-anak):

  • <1 tahun: ½ sendok takar @ 3-4 kali per hari.
  • 1-2 tahun: 1 sendok takar @ 3-4 kali per hari.
  • 2-6 tahun: 1-2 sendok takar @ 3-4 kali per hari.
  • 6-9 tahun: 2-3 sendok takar @ 3-4 kali per hari.
  • 9-12 tahun: 3-4 sendok takar @ 3-4 kali per hari.

Cara Pemakaian Obat Zetamol

Obat ini harus digunakan dengan benar agar efektivitasnya terasa, pun menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti overdosis. Berikut ini adalah petunjuk atau cara pakai obat Zetamol yang perlu Anda ketahui dan pahami:

  • Pastikan obat dalam keadaan baik dari segi kemasan maupun fisik obat itu sendiri.
  • Minumlah obat sesuai dengan dosis yang tadi sudah disebutkan di atas.
  • Gunakan obat ini secara teratur, yakni di rentang waktu yang sama setiap harinya yakni setiap 8 jam sekali (untuk dosis 3 kali sehari). Tentukan jadwal penggunaan obat dan lakukan setiap hari secara konsisten.
  • Apabila lupa menggunakan obat pada jadwal yang sudah ditentukan, segera gunakan ketika ingat (berlaku jika jarak dengan jadwal pemakaian obat selanjutnya masih jauh, misalnya 5 jam lagi). Hindari pemakaian obat melampaui dosis sebagai pengganti jadwal yang terlewat.
  • Imbangi penggunaan obat dengan minum air putih yang banyak dan istirahat yang cukup.
  • Jika dalam kurun waktu beberapa minggu (penggunaan maksimal yang disarankan) kondisi Anda tidak juga membaik, segera periksakan diri Anda ke dokter guna dilakukan pemeriksaan lebih lanjut guna mencari tahu penyebab serta langkah medis apa yang selanjutnya harus diambil.

Petunjuk Penyimpanan Obat Zetamol

Simpan obat pada tempat yang benar untuk agar kualitas obat tetap terjaga. Berikut adalah petunjuk penyimpanan obat yang perlu Anda terapkan:

  • Simpan obat di tempat bersuhu 15 – 30 derajat celcius.
  • Hindari menyimpan obat di tempat lembap.
  • Hindari menyimpan obat di tempat yang terpapar sinar matahari langsung.
  • Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
  • Obat ini memiliki masa kedaluwarsa. Segera buang obat apabila sudah memasuki masa kedaluwarsa.

 

  1. Paracetamol. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/paracetamol?mtype=generic (accessed on 21 November 2020)
  2. Paracetamol. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-57595/paracetamol-oral/details (accessed on 21 November 2020)
  3. Pregnancy Safety Guide. https://www.mims.com/indonesia/viewer/html/pregdef.htm (accessed on 21 November 2020)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi