Terbit: 4 May 2019
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Benostan obat apa? Benostan adalah obat yang bisa mengobati nyeri ringan hingga sedang. Obat benostan termasuk obat-obatan dari golongan anti-inflamasi nonsteroid (NSAID). Anda hanya bisa membeli obat benostan dengan resep dokter karena termasuk obat keras.

Benostan – Manfaat, Dosis, dan Efek Samping

Baca terus untuk mengetahui lebih lanjut tentang obat benostan termasuk informasi tentang bentuk sediaan benostan, kandungan benostan, harga benostan, kegunaan obat benostan, indikasi benostan, kontraindikasi benostan, dosis benostan, dan efek samping benostan.

Rangkuman Informasi Obat Benostan

Nama Benostan
Golongan Obat Analgesik non-opiod atau AINS
Bentuk Sediaan Tablet dan suspensi
Kandungan Asam Mefenamat
Harga Rp3.000/ strip dan Rp20.000/ botol
Kegunaan Obat Benostan Meredakan nyeri ringan hingga sedang
Indikasi Penggunaan Nyeri otot, sakit gigi, sakit kepala, nyeri haid, dan lainnya
Kontraindikasi Hipersensitivitas, peradangan usus besar, dan lainnya
Cara pakai Diminum setelah makan
Dosis 250 sebanyak 3 kali sehari
Efek samping Reaksi alergi, kelainan darah, kejang, dan lainnya

Bentuk Sediaan Benostan

Obat benostan yang beredar di pasaran memiliki dua bentuk sediaan. Kedua bentuk sediaan benostan adalah tablet dan suspensi. Namun, obat benostan paling banyak tersedia dalam bentuk tablet.

Setiap satu tablet benostan memiliki kandungan bahan aktif sebanyak 500 mg atau biasa juga disebut benostan 500 mg. Pada bentuk sediaan suspensi, setiap 5 mL cairan benostan memiliki kandungan benostan sebanyak 50 mg.

Jangan menyimpan obat benostan sembarangan. Simpanlah benostan di tempat yang kering dan terhindar dari paparan sinar matahari. Hal ini dikarenakan paparan sinar matahari bisa mengubah struktur kimia dan kegunaan obat benostan.

Kandungan Benostan

Kandungan yang ada di dalam benostan adalah asam mefenamat. Asam mefenamat merupakan bahan aktif yang termasuk pada kelas terapi analgesik non-opioid. Bahan aktif ini tidak melibatkan sistem saraf sehingga tidak menimbulkan ketergantungan dalam mengatasi rasa nyeri.

Harga Benostan

Harga obat benostan dalam bentuk tablet sekitar Rp30.000 per box. Setiap satu box berisi 10 strip, jadi harga per strip obat benostan adalah Rp3.000. Dalam satu strip benostan 500 mg berisi 10 tablet.

Obat benostan dalam bentuk sediaan suspensi memiliki harga yang berbeda. Harga satu botol suspensi benostan adalah Rp20.000 per botol. Mungkin saja di apotek terdekat Anda obat benostan dibanderol dengan harga yang lebih murah atau lebih mahal.

Kegunaan Obat Benostan

Kegunaan obat benostan bisa dikatakan sama seperti obat-obatan lain yang mengandung asam mefenamat secara tunggal. Obat benostan memiliki kegunaan untuk meredakan rasa nyeri mulai dari nyeri tingkat ringan sampai sedang.

Manfaat benostan bisa meredakan rasa nyeri otot, sakit kepala, sakit gigi, nyeri trauma atau benturan, dan nyeri pasca operasi. Benostan juga berguna untuk mengatasi dismenore primer dan pereda sakit migrain.

Indikasi Benostan

Penggunaan obat benostan tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Pasalnya, benostan termasuk salah satu obat keras yang berpotensi memiliki efek samping berat jika terdapat kesalahan dalam menggunakannya.

Pasien yang dapat menggunakan obat benostan adalah pasien yang sedang mengalami sakit migrain, sakit kepala, sakit gigi, nyeri otot, dismenore primer, nyeri trauma, dan nyeri pasca operasi.

Kontraindikasi Benostan

Mengingat penandaan obat benostan memiliki simbol huruf K yang berarti obat keras, maka jangan menggunakan benostan jika Anda memiliki kontraindikasi. Kontraindikasi obat benostan adalah masalah hipersensitivitas.

Orang-orang yang memiliki alergi terhadap asam mefenamat, tidak bisa menggunakan benostan. Hal ini dikarenakan bisa menyebabkan reaksi alergi. Penggunaan benostan juga dikontraindikasikan terhadap peradangan usus besar dan pengobatan nyeri peri operatif pada operasi CABG.

Peringatan Penggunaan Obat Benostan

Ibu hamil yang memiliki indikasi penggunaan obat benostan sebaiknya melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Terlebih lagi, jika Anda merupakan ibu hamil dengan usia kandungan masuk trimester pertama dan trimester akhir.

Pasalnya, asam mefenamat di dalam obat benostan berpotensi untuk menimbulkan gangguan pada janin dan gangguani saat melahirkan. Kandungan benostan juga bisa masuk ke dalam air susu ibu.

Oleh karena itu, ibu menyusui perlu berkonsultasi kepada dokter agar mendapatkan solusi yang lebih aman bagi bayi. Orang-orang yang mengalami gangguan fungsi ginjal dan hati juga perlu melakukan konsultasi kepada dokter.

Hal ini bertujuan agar penggunaan obat benostan tidak semakin memperburuk kondisi ginjal atau hati yang sudah mengalami masalah kesehatan. Anda perlu tahu bahwa benostan bisa meningkatkan risiko kardiovaskular, stroke, dan infark miokard.

Jadi, jika Anda termasuk pasien yang memiliki penyakit kardiovaskuler atau faktor risiko untuk penyakit kardiovaskuler, maka gunakanlah obat benostan dengan hati-hati. Orang-orang lansia perlu melakukan tes darah terlebih dahulu sebelum menggunakan benostan.

Dosis Obat Benostan

Benostan harus digunakan sesuai dengan dosis yang diresepkan oleh dokter. Dosis obat benostan tidak sama untuk semua kondisi. Umumnya, dosis benostan adalah 500 mg sebanyak 3 kali sehari.

Minumlah benostan setelah makan agar tidak menyebabkan iritasi lambung. Pada dosis tersebut, obat benostan tidak boleh digunakan selama lebih dari 7 hari. Pada nyeri akut, dosis awal sebanyak 500 mg diminum sekali kemudian dilanjutkan dengan dosis 250 mg yang diminum setiap 6 jam jika diperlukan dan tidak melebihi 7 hari penggunaan.

Dosis benostan untuk masalah nyeri akut sama seperti untuk kasus dismenore primer, yaitu nyeri haid tanpa disertai dengan penyebab yang jelas. Akan tetapi, dosis benostan untuk dismenore primer biasanya tidak melebihi 3 hari.

Efek Samping Benostan

Obat benostan yang tidak digunakan sesuai dengan aturan pakai dan dosis bisa menyebabkan beberapa efek samping. Efek samping benostan pada penderita hipersensitivitas adalah berupa reaksi alergi.

Reaksi alergi tersebut ditandai dengan adanya ruam pada kulit, rasa gatal, sakit kepala atau pusing, rasa mual, muntah, sesak napas, sakit perut, dan pembengkakan di area sekitar wajah seperti mulut, bibir, mata, dan lainnya.

Berikut ini adalah beberapa efek samping benostan lainnya yang mungkin timbul:

  • Kejang
  • Mengantuk
  • Diare
  • Gangguan penglihatan
  • Gangguan limpatik
  • Anemia aplastika
  • Anemia hemolitika autoimun
  • Hipoplasia sumsum tulang
  • Meningitis aseptik
  • Penurunan hematokrit
  • Kelainan darah – eosinofilia, leukopenia, pansitopenia, dan purpura trombositopenia

Apabila Anda mengalami beberapa efek samping yang telah disebutkan, maka hentikanlah penggunaan obat benostan. Segeralah mendatangi rumah sakit atau klinik terdekat untuk segera mendapatkan penanganan yang tepat.

 

Sumber:

  1. PIONAs-BPOM. Asam Mefenamat. http://pionas.pom.go.id/monografi/asam-mefenamat [diakses ada 3 Mei 2019]

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi