Terbit: 9 September 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Siapa sih yang tidak suka dengan nugget ayam? Daging olahan yang bisa dengan mudah didapatkan di pasar swalayan ini memiliki rasa yang enak dan mudah untuk dimasak. Banyak orang yang sengaja menyimpan cukup banyak nugget ayam di kulkas sebagai lauk yang bisa dimasak dengan cepat sekaligus disukai oleh siapa saja. Sayangnya, pakar kesehatan menyebut nugget ayam sebagai salah satu bahan makanan yang paling tidak baik untuk kesehatan.

Nugget Ayam Sebabkan Kolesterol dan Hipertensi?

Di dalam nugget ayam terdapat kandungan minyak kedelai yang terhidrogenisasi. Sebagai informasi, hidrogenisasi adalah sebuah proses yang membuat lemak tak jenuh cair diubah menjadi lemak padat. Minyak kedelai memiliki kandungan lemak trans yang sangat berbahaya karena bisa memicu masalah obesitas dan kolesterol tinggi. Hal ini berarti, jika kita mengonsumsi nugget ayam dengan berlebihan, risiko untuk mengalami peradangan, kolesterol tinggi, dan masalah kesehatan jantung atau pembuluh darah meningkat.

Di dalam nugget ayam juga terdapat kandungan sodium yang sangat tinggi. Di dalam 10 buah nugget ayam bisa saja mengantung 1000 mg natrium. Jumlah ini setara dengan separuh kebutuhan natrium harian manusia. Di dalam nugget juga tidak ada kandungan kalium yang bisa mengimbangi sodium. Sering mengonsumsinya jelas akan memicu peningkatan tekanan darah.

Yang tidak banyak orang ketahui adalah di dalam nugget ayam terdapat kandungan gula dan gluten yang tinggi. Gula dalam nugget berbentuk dekstrosa yang akan disimpan sebagai tumpukan lemak di dalam tubuh. Penderita diabetes jika mengonsumsi nugget dengan kandungan dekstrosa akan jauh lebih rentan terkena hiperglikemia. Sementara itu, adanya kandungan gluten juga bisa meningkatkan risiko diabetes jika dikonsumsi dengan berlebihan.

Meskipun enak, ada baiknya kita memang membatasi konsumsi daging olahan, khususnya nugget ayam demi mencegah datangnya penyakit berbahaya.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi