Terbit: 20 May 2019
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Meskipun dikenal luas sebagai minuman yang baik bagi kesehatan, bukan berarti susu bisa lepas dari isu atau mitos-mitos yang tidak benar. Dalam realitanya, banyak sekali mitos yang menyertai minuman ini. Masalahnya adalah seringkali mitos ini tidak benar dan justru membuat kita tidak mengenali manfaat kesehatannya dengan baik.

5 Mitos Tentang Susu Ini Jangan Lagi Dipercaya

Beberapa mitos tidak benar tentang susu

Pakar kesehatan menyebut ada beberapa jenis mitos tentang susu yang ternyata salah kaprah dan tidak perlu lagi dipercaya kebenarannya.

Berikut adalah mitos-mitos tersebut.

  1. Susu hanya diperlukan oleh anak-anak

Jika dicermati, kebanyakan orang dewasa di Indonesia malas minum susu. Biasanya, mereka berpikir jika susu hanya dibutuhkan oleh anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan. Padahal, jika kita mengonsumsi segelas susu, kita bisa mendapatkan asupan nutrisi berupa kalori, protein, asam lemak omega 3, asam lemak omega 6, kalsium, magnesium, vitamin, dan berbagai mineral lainnya. Kandungan ini memang bisa mendukung perkembangan anak, namun juga bisa memberikan banyak manfaat bagi kesehatan orang dewasa.

Sebagai contoh, orang dewasa membutuhkan asupan kalsium yang tinggi. Memang, selain dari susu kita bisa mendapatkan kalsium dari ikan laut dan beberapa jenis sayuran hijau, namun jika kita termasuk orang yang tidak baik dalam menerapkan pola makan yang sehat, sebaiknya mulai rajin minum susu demi mengembalikan asupan nutrisi menjadi lebih seimbang.

Jika kita sudah menerapkan pola makan yang baik, minum susu justru akan membuat asupan nutrisi menjadi lebih baik yang tentu akan mendukung kesehatan dan kebugaran tubuh.

  1. Susu hanya memberikan manfaat bagi kesehatan tulang

Susu dikenal luas sebagai sumber kalsium yang tinggi. Hanya saja, hal ini membuat kebanyakan orang berpikir jika susu hanya akan memberikan manfaat bagi kesehatan tulang dan gigi. Padahal, pakar kesehatan menyebut manfaat susu lebih besar dari itu.

Penelitian yang dipublikasikan hasilnya dalam Journal of American College of Nutrition pada 2009 lalu menghasilkan fakta bahwa rutin minum susu dan dikombinasikan dengan diet rendah garam bisa membantu mengatasi hipertensi. Hal ini disebabkan oleh keberadaan mineral seperti kalium dan magnesium yang ternyata bisa mengendalikan tekanan darah.

Penelitian lain yang dipublikasikan hasilnya dalam Journal of Clinical Nutrition pada 2015 silam menghasilkan fakta bahwa para lansia yang rutin minum susu akan membuat otaknya memiliki kandungan antioksidan berhenis glutathione yang bisa memberikan perlindungan dari stres oksidatif. Hal ini bisa berimbas pada menurunnya risiko terkena penyakit degeneratif seperti demensia, alzheimer, atau Parkinson.

  1. Susu membuat berat badan naik

Meski memiliki kandungan lemak dan protein, bukan berarti rutin minum susu akan membuat kita lebih gemuk. Penelitian yang dipublikasikan hasilnya dalam International Journal of Obesity pada 2004 silam justru membuktikan bahwa rutin minum susu yang tinggi kalsium dan protein bisa menurunkan berat badan pada orang dewasa dengan kondisi obesitas.

  1. Minum susu bisa memicu diare

Beberapa produk olahan susu seperti yoghurt justru bisa dijadikan minuman untuk mengatasi diare. Hanya saja, jika kita memang mengalami masalah intoleransi laktosa, minum susu bisa saja memicu datangnya masalah pencernaan ini.

  1. Susu skim atau susu rendah lemak lebih sehat dari susu full cream

Banyak orang yang berpikir susu skim atau susu rendah lemak jauh lebih sehat dari susu full cream. Padahal, pakar kesehatan menyebut susu full cream juga baik bagi kesehatan tubuh. Hanya saja, jika memang kita sedang dalam program diet, susu skim atau susu rendah lemak memang bisa dijadikan pilihan yang lebih baik.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi