Terbit: 6 February 2020
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Siapa sih yang nggak suka makan gorengan? Meski sudah lama dikenal sebagai makanan tidak sehat, tetap saja kita seperti tak kuasa menahan godaan untuk mengonsumsinya sebagai lauk atau camilan. Masalahnya adalah jika kita sering memakannya, risiko terkena berbagai macam masalah kesehatan akan naik.

Ngeri, Ternyata Sebanyak Ini Minyak yang Diserap oleh Gorengan

Minyak yang Diserap oleh Gorengan

Jika dicermati, ada beberapa jenis gorengan yang memiliki tekstur yang cenderung kering atau renyah, namun sebagian dari gorengan yang kita konsumsi cenderung basah kaerna memiliki kadar minyak yang cukup banyak. Memang, keberadan minyak ini bisa membuat rasa gorengan menjadi nikmat, namun terlalu sering mengonsumsinya terbukti bisa membuat berat badan naik atau memicu penyakit berbahaya layaknya serangan jantung, stroke, diabetes, dan lain-lain.

Hal ini disebabkan oleh kadar lemak jenuh di dalam minyak yang diserap tersebut sangatlah banyak. Padahal, sudah menjadi rahasia umum jika lemak jenuh adalah biang dari berbagai macam penyakit berbahaya.

Pakar kesehatan menyebut minyak yang diserap di dalam gorengan bisa mencapai 8 atau 25 persen dari total berat gorengan tersebut. Seberapa banyak pastinya, bergantung pada proses penggorengannya seperti seberapa lama makanan tersebut digoreng, bentuk dan jenis gorengan, dan jenis minyak yang dipakai.

Saat digoreng, makanan juga mengalami perubahan kadar kalori. Satu hal yang pasti, setiap jenis gorengan memiliki kadar kalori dan lemak yang tinggi. Hal inilah yang membuat kebiasaan makan gorengan bisa membuat berat badan naik atau memicu dampak kesehatan lainnya.

Sebagai contoh, jika kita makan satu buah gorengan yang dibeli di pinggir jalan yang biasanya diolah dengan minyak yang kurang sehat, terdapat kandungan 250 hingga 400 kalori. Jumlah ini hampir setara dengan dua atau tiga porsi nasi putih. Hal ini berarti, jika kita makan gorengan hingga beberapa potong sekali waktu, tentu akan membuat asupan kalori lebih tinggi dari yang dibutuhkan tubuh.

Berbagai Hal yang Mempengaruhi Seberapa Banyak Minyak yang Diserap Gorengan

Pakar kesehatan menyebut ada tiga faktor yang mempengaruhi seberapa banyak minyak yang diserap oleh gorengan. Berikut adalah penyebab tersebut.

  1. Kadar Air Dalam Bahan Gorengan

Seberapa banyak minyak yang diserap oleh gorengan dipengaruhi oleh bahan yang digunakan pada makanan tersebut. Jika kadar air dari bahan yang digoreng cukup tinggi, maka akan terjadi proses penguapan saat makanan tersebut diolah. Kadar air yang hilang inilah yang kemudian diganti dengan minyak.

  1. Kepadatan Bahan Gorengan

Selain kadar air dari bahan yang dipakai oleh gorengan, kepadatan dari bahan yang dipakai untuk menggoreng juga bisa mempengaruhi seberapa banyak minyak yang diserap saat menggoreng. Biasanya, makanan yang padat atau tebal cenderung menyerap minyak dalam jumlah yang lebih sedikit dibandingkan dengan makanan dengan kepadatan yang lebih rendah.

  1. Proses Penggorengan

Pakar kesehatan menyebut proses penggorengan, baik itu lamanya menggoreng atau suhu minyak yang dipakai untuk menggoreng bisa mempengaruhi seberapa banyak minyak yang diserap. Suhu minyak yang tidak terlalu tinggi cenderung membuat proses penyerapan minyak lebih banyak karena waktu penggorengan akan berlangsung lebih lama.

Melihat fakta ini, pakar kesehatan menyarankan kita untuk tidak sembarangan makan gorengan. Jika memang ingin memakannya, sebaiknya membuatnya sendiri di rumah, bukannya membelinya di pinggir jalan karena penjual gorengan biasanya menggunakan minyak yang kurang sehat dan sudah dipakai berulang kali. Batasi konsumsinya sehingga kita tidak akan mudah mengalami dampak buruk bagi kesehatan.

 

Sumber

  1. Anonim. 2017. Oil Absorption of Fried Foods. https://www.healthydiningfinder.com/blogs-recipes-more/Ask-the-Dietitians/Oil-Absorption-of-Fried-Foods/. (Diakses pada 6 Februari 2020).

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi