Terbit: 16 October 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Kebiasaan makan dan minum di malam hari nampaknya sulit dihindari oleh sebagian besar orang. Cuaca malam yang dingin juga merangsang kita untuk mengonsumsi yang hangat dan berkuah. Menurut pakar kesehatan, ada baiknya kita menghindari beberapa jenis minuman di malam hari karena bisa memberikan efek buruk bagi kesehatan.

Minuman Ini Sebaiknya Tidak Dikonsumsi di Malam Hari

Minuman pertama yang sebaiknya tidak dikonsumsi di malam hari adalah kopi yang diberi tambahan krimer. Sayangnya, minuman ini justru sangat digemari oleh banyak orang karena memiliki rasa yang nikmat dan mampu menghangatkan tubuh di malam hari.

Campuran kopi dengan krimer kaya akan sirup jagung serta minyak nabati yang terhidrogenasi yang menandakan bahwa kopi kaya akan kandungan gula. Jika kita sering mengonsumsi kopi dengan krimer, maka risiko untuk terkena kenaikan berat badan atau diabetes pun meningkat.

Kopi juga memiliki kandungan kafein yang tinggi sehingga jika dikonsumsi di malam hari akan membuat kita mengalami peningkatan risiko terkena masalah insomnia atau susah tidur. Jika sampai hal ini terjadi, tubuh akan tidak bugar saat bangun tidur dan kita pun akan lebih rentan terkena gangguan keseimbangan hormon yang bisa berimbas pada datangnya berbagai macam penyakit.

Selanjutnya, minuman yang jangan dikonsumsi di malam hari adalah soda diet. Meskipun memiliki embel-embel soda yang membuatnya terlihat lebih sehat, dalam realitanya soda diet sangatlah tidak sehat karena masih memiliki kandungan gula yang tinggi. Jika kita mengonsumsinya dekat dengan waktu tidur, maka kita pun akan lebih rentan mengalami kenaikan berat badan dengan cepat.

Jika kita makan di luar rumah saat malam hari, ada baiknya tidak mengonsumsi jus apel, khususnya jus apel kemasan. Meskipun bisa menyediakan sensasi rasa yang segar saat dikonsumsi, jus apel kemasan ternyata kaya akan kandungan fruktosa dan sukrosa yang bisa memicu kenaikan berat badan dan peningkatan risiko diabetes.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi