Terbit: 5 September 2017
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Belakangan ini media sosial sedang dihangatkan oleh bahasan cara memberikan makanan pendamping ASI (MP-ASI) yang dilakukan oleh satu artis terkenal bernama Baby Led Weaning (BLW). Metode ini menjadi hal yang pro dan kontra bagi banyak orang karena dilakukan dengan cara membiarkan bayi memilih makanan dan mengkonsumsinya sendiri dengan tangannya. Hal ini berarti, metode menyuapi bayi dengan makanan berbentuk bubur pun tidak dilakukan dan langsung memberikan makanan padat yang bisa digenggam bayi.

Metode BLW Bagi Bayi Ternyata Tidak Disarankan Oleh Dokter

Pakar kesehatan anak dr. Lucia Nauli Simbolon, Sp.A menyebutkan bahwa metode BLW ini dimulai pada 10 atau 15 tahun lalu oleh Gill Rapley. Cara ini disebut-sebut bisa membuat bayi secara alami menyapih dirinya sendiri nantinya. Selain itu, metode BLW juga disebut-sebut bisa membuat bayi menjadi anak yang lebih mandiri dan gampang mengkonsumsi makanan apapun, termasuk sayuran dan buah, tanpa pilih-pilih.

Sayangnya, banyak dokter anak yang ternyata tidak merekomendasikan metode BLW ini, termasuk dr. Lucia yang berasal dari Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita Jakarta ini. Menurut beliau, para dokter masih berpedoman pada metode MPASI yang sesuai dengan WHO dan Ikatan Dokter Anak Indonesia, yakni ASI Eksklusif selama 6 bulan pertama usia anak dan setelahnya anak baru diperkenalkan dengan makanan lembek dan kemudian makanan kasar secara perlahan hingga usianya 12 bulan. Setelahnya, barulah anak siap mengkonsumsi makanan yang biasa dikonsumsi orang dewasa.

Dr. Lucia juga menekankan pentingnya pemberian ASI dan MPASI pada 2 tahun pertama usia bayi karena di masa inilah periode paling krusial bagi perkembangan fisik, kecerdasan, hingga mentalnya. Jika ibu memilih untuk memakai metode BLW, dikhawatirkan bayi tidak benar-benar mendapatkan nutrisi dengan cukup mengingat menunya biasanya hanya buah atau sayuran yang dikukus. Padahal, bayi juga membutuhkan protein hewani seperti daging yang kaya akan sumber zat besi. Selain itu, bayi juga belum bisa mengunyah makanan dengan benar mengingat giginya juga belum tumbuh sehingga tentu makanan yang dikonsumsinya tidak cukup.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi