Terbit: 22 January 2019 | Diperbarui: 7 October 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Gigi Wu atau Wu Chi-Yun, seorang pendaki gunung yang dikenal sering mengunggah video atau foto saat berada di puncak gunung dengan memakai bikini ditemukan tak bernyawa di Gunung Yushan Taiwan. Wanita ini tewas di dalam jurang dengan ketinggian hampir 20 meter. Hanya saja, ada yang menyebut Wu sepertinya mengalami hipotermia parah sehingga membuatnya kehilangan nyawa.

Sering Mendaki dengan Bikini, Wanita Ini Diduga Tewas Karena Hipotermia

Sudah berusaha untuk dievakuasi namun gagal

Taiwan News menyebut tim penyelamat sudah dikirim untuk mengevakuasi wanita yang di media sosial dikenal sebagai Bikini Climber ini. Bahkan, mereka sampai menggunakan helikopter, namun kombinasi dari cuaca buruk dan medan yang sangat berat membuat proses evakuasi tidak memungkinkan untuk dilakukan dengan cepat. Andai tim penyelamat berjalan kaki, dikhawatirkan mereka akan baru bisa mencapai lokasi di waktu malam yang suhunya bisa saja mencapai titik beku.

Termasuk dalam pendaki yang berpengalaman

Meskipun tindakannya yang sering mengunggah foto di puncak gunung yang dingin hanya dengan bikini cenderung seperti hanya mencari sensasi, sebenarnya Wu termasuk dalam pendaki yang berpengalaman. Ia juga dikenal sering mendaki seorang diri dengan membawa peralatan yang lengkap, namun saat mendaki Gunung Yushan, ia melakukannya dengan terlalu lama, yakni hingga delapan hari. Di hari itulah ia memutuskan untuk menghubungi temannya melalui telepon demi meminta bantuan. Ditengarai, saat menelepon ini kondisinya sudah di dasar jurang.

Sekitar 28 jam setelah Wu meminta bantuan, barulah tim penyelamat baru bisa menolongnya. Sayangnya, saat ditemukan ia sudah tidak bernyawa. Komandan Lin Cheng-I yang ikut membantu proses evakuasi menyebut jenazah Wu berada di ketinggian 1.700 di atas permukaan laut. Ditambah dengan suhu udara yang mencapai 2 derajat Celcius karena kondisi saat ini yang sedang musim dingin, besar kemungkinan Wu tidak lagi bisa bertahan hidup karena hipotermia.

Mengenal hipotermia

Hipotermia tidaklah sesederhana penyakit yang disebabkan oleh kedinginan. Kondisi ini memang terkait dengan suhu udara yang sangat dingin, namun hal ini membuat tubuh tidak lagi mampu mempertahankan suhu internal tubuh dalam kondisi normal, yakni sekitar 36 derajat Celcius. Saat suhu internal tubuh berada dalam kondisi terlalu rendah, maka jantung, sistem saraf, serta berbagai organ tubuh tidak akan lagi bisa berfungsi dengan baik. Jika korban tidak diberi bantuan medis secepatnya, maka ada kemungkinan mereka akan mengalami gagal jantung atau gagal pernapasan yang bisa berimbas pada kematian.

Proses terjadinya hipotermia

Suhu tubuh diatur oleh bagian hipotalamus otak. Proses pengendalian suhu tubuh ini ditujukan untuk mendukung sekaligus melindungi berbagai fungsi dan organ tubuh. Jika suhu ruangan atau lingkungan sangat dingin, bagian hipotalamus akan segera mengeluarkan respons dengan gerakan menggigil. Tujuannya adalah agar otot berkontraksi dan menghasilkan suhu panas.

Sayangnya, saat suhu udara sangat dingin dan kita tak kunjung mendapatkan kehangatan, proses perlindungan suhu tubuh ini akan semakin menurun atau bahkan berhenti. Aktivitas otak pun akhirnya akan menjadi lebih lambat dan diikuti dengan denyut jantung dan pernapasan yang juga ikut melambat. Hal inilah yang akhirnya berimbas pada kematian.

Sering terjadi pada pendaki gunung

Sebagaimana kasus yang dialami oleh Wu, banyak pendaki gunung yang mengalami hipotermia. Tak harus mendaki di gunung bersalju, mendaki gunung-gunung di Indonesia pun sudah bisa membuat kita terpapar suhu sangat dingin. Karena alasan inilah saat mendaki kita harus mempersiapkan pakaian yang cukup tebal demi menghangatkan tubuh. Jika perlu, kita juga bisa menghangatkan diri dengan mendekati api sehingga tidak akan mudah mengalami kedinginan.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi