Terbit: 15 April 2019 | Diperbarui: 20 May 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Masturbasi adalah aktivitas seksual yang dilakukan sendiri oleh seseorang. Pria dan wanita bisa melakukan masturbasi untuk mendapatkan kenikmatan seksual. Sayangnya, banyak yang menganggap kalau masturbasi menyebabkan gangguan pada mental. Bahkan bisa menyebabkan depresi. Benarkah demikian?

Apakah Masturbasi Ada Hubungannya dengan Depresi?

Masturbasi dan depresi, apa hubungannya?

Selama ini kita selalu mempercayai dugaan banyak orang kalau masturbasi bisa menyebabkan depresi pada seseorang. Bahkan, yang paling ekstrem mengatakan kalau pria melakukan masturbasi, mereka akan susah mendapat keturunan dan impotensi. Hal-hal seperti ini sudah sepantasnya untuk diluruskan.

Melakukan masturbasi tidak serta-merta langsung memicu depresi. Justru dengan melakukan masturbasi tubuh akan mendapatkan rasa nyaman dan nikmat. Beberapa wanita yang mengalami kesulitan orgasme saat bercinta bahkan bisa mendapatkan klimaks yang sangat besar. Jadi, kalau mengatakan  masturbasi menyebabkan depresi tidak benar.

Pada tahun 1800-an beberapa penelitian awal memang menggolongkan masturbasi sebagai tindakan berbahaya. Namun, seiring berjalannya era yang baru, hal-hal seperti ini tidak terjadi lagi. Masturbasi dianggap sama dengan seks meski dilakukan secara solo saja.

Melakukan aktivitas seks apa pun termasuk masturbasi tidak akan menyebabkan masalah pada tubuh. Justru dengan masturbasi, tubuh bisa lebih relaks. Yang terjadi sebenarnya adalah depresi bisa menurunkan kemampuan seks seseorang. Oleh karena itu kita dianjurkan untuk mengatasi depresi dahulu agar kemampuan seks meningkat.

Manfaat masturbasi untuk tubuh

Masturbasi yang sering dilakukan ternyata memiliki manfaat yang besar untuk tubuh. Asal kamu melakukan dengan benar dan tidak berlebih-lebihan. Beberapa hal baik di bawah ini bisa didapatkan

  1. Meningkatkan kualitas tidur

Mungkin Anda pernah mendengar atau mungkin melakukan masturbasi sebelum tidur yang dikatakan bisa menyebabkan tubuh mudah kantuk. Anggapan itu benar adanya. Dengan melakukan masturbasi dengan baik, tubuh akan menghasilkan banyak hormon seperti oksitoksin dan dopamin.

Dua hormon ini akan membantu kamu untuk bisa tidur dengan lebih nyenyak dan juga panjang. Dengan kemampuan ini, beberapa orang, khususnya yang sering sekali susah tidur akan masturbasi hingga mendapat ejakulasi.

  1. Mudah mendapatkan orgasme

Dibandingkan dengan pria, wanita memang jarang sekali mendapatkan orgasme saat mereka melakukan seks. Hal ini bisa terjadi karena wanita cenderung pasif dan kerap sekali menyudahi seks yang dilakukan kalau pasangan mendapatkan orgasme.

Dengan melakukan masturbasi, wanita akan mudah mendapatkan orgasme yang mereka inginkan selama ini. Selanjutnya dari penelitian yang dilakukan, wanita yang tahu bagaimana rasa orgasme akan lebih mudah mendapatkan orgasme kalau bercinta dengan pasangannya.

  1. Meningkatkan libido

Melakukan masturbasi sesekali akan meningkatkan libido dari pria atau wanita. Dengan libido yang meningkatkan, kehidupan seksual akan berjalan dengan sangat lancar. Bahkan, kemungkinan seks jadi lebih hebat akan tinggi.

  1. Kemungkinan menurunkan kanker prostat

Prostat adalah kelenjar yang menghasilkan cairan saat pria orgasme. Cairan itu akan bercampur dengan sperma dan keluar dalam bentuk air mani. Nah, saat prostat secara rutin mengeluarkan kelenjarnya, kotoran atau radikal bebas yang ada di sana akan sering dikeluarkan sehingga kanker prostat tidak akan terjadi.

Dari penelitian yang dilakukan, mengalami masturbasi selama 21 kali sebulan bisa menurunkan kanker prostat. Hal ini juga berlaku dengan masturbasi karena tubuh hanya mengenali rangsangan, tidak dari apa jenisnya.

  1. Tubuh lebih relaks

Tekanan pekerjaan yang berat kerap membuat seseorang menjadi sangat jenuh. Itulah kenapa beberapa orang khususnya kerap melakukan masturbasi kalau sedang merasa tertekan dan butuh relaksasi sejenak.

Depresi dan penurunan kualitas seksual

Penyebab penurunan libido dari pria dan wanita sebenarnya bukan masturbasi, tapi depresi itu sendiri. Kalau Anda mengalami depresi, kemungkinan besar keinginan untuk melakukan seks semakin kecil. Bahkan seks seperti tidak menarik lagi.

Cara terbaik untuk mengembalikan gairah seks yang menurun adalah mengatasi depresi yang dialami. Begini cara mengatasi depresi yang benar.

  • Berusaha untuk tetap menjalin komunikasi yang baik dengan keluarga.
  • Kalau depresi cukup parah, ada baiknya untuk mencari terapis agar bisa mengarahkan dengan benar.
  • Lakukan olahraga secara rutin setiap harinya. Olahraga dilakukan sesuai dengan kemampuan tubuh.
  • Mengatur pola tidur dengan baik dan usahakan tidur yang dijalani berkualitas selama 7-9 jam. Kalau tidak bisa tidur dengan nyenyak kenali pemicunya dahulu, lalu atasi.
  • Konsumsi makanan yang sehat dan membuat tubuh semakin bugar. Meski sepele, makan sembarangan justru memperburuk depresi yang terjadi.
  • Lakukan yoga atau latihan meditasi lainnya agar tubuh lebih relaks dan Anda bisa menjalani aktivitas dengan lebih tenang.
  • Jauhi alkohol atau minuman yang terlalu banyak mengandung kafein.

Cara melakukan masturbasi yang benar

Oh ya, masturbasi memang aman untuk dilakukan, tapi tidak boleh saat melakukannya. Selain menyebabkan ketagihan, kemaluan juga bisa mengalami luka. Berikut cara masturbasi yang benar.

  • Tetap rangsang tubuh dengan baik. Rangsangan ini akan bermanfaat untuk wanita karena vagina bisa menghasilkan cairan lubrikasi. Masturbasi yang dilakukan bisa berjalan dengan lebih lancar.
  • Gunakan pelumas dan jangan sabun atau sejenisnya. Kalau pria melakukannya, penis bisa mengalami luka.
  • Lakukan seperlunya saja. Misal saat benar-benar ingin bercinta tapi ada gangguan atau sedang stres. Kalau melakukan setiap hari ditakutkan akan memicu ketagihan.
  • Rangsangan disarankan tanpa media video atau sejenisnya. Gunakan kemampuan imajinasi diri sendiri saja agar tidak ketagihan dengan video pornografi.

Inilah beberapa ulasan tentang masturbasi dan hubungannya dengan depresi. Ternyata tidak ada hubungan secara langsung antara keduanya setelah diteliti. Rasa tidak nyaman atau merasa bersalah mungkin berkaitan dengan peran norma di sekitar termasuk di dalamnya ada agama. Nah, bagaimana pendapat Anda tentang masturbasi?

 


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi