Terbit: 8 November 2019
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Stroke adalah gangguan fungsi otak yang menyebabkan penurunan fungsi tubuh. Setelah stroke, penyakit ini juga sebabkan masalah seks yang mengganggu keintiman Anda dan pasangan. Lebih lanjut ketahui dampak stroke terhadap seks di bawah ini.

7 Masalah Seks yang Muncul setelah Terkena Stroke

Masalah Seks setelah Mengalami Stroke

Seks bisa mengalami perubahan setelah terserang stroke. Meskipun begitu, penyakit ini jarang menjadi penyebab langsung disfungsi seksual. Namun stres yang disebabkan stroke dapat menyebabkan perubahan seksual.

Berikut ini masalah sesks yang dapat terjadi setelah terkena stroke, di antaranya:

1. Disfungsi Ereksi Temporer

Seseorang yang mengalami stroke akan terganggu organ vitalnya. Beberapa bulan pasca stroke, pria akan mengalami gangguan ereksi. Tubuhnya akan sulit merespons rangsangan sehingga seks tidak akan bisa dilakukan. Kondisi ini cukup normal dan bisa terjadi pada siapa saja yang mengalami stroke ringan hingga agak berat.

Dari beberapa pria yang mengalami impotensi pasca stroke, 80 persen di antaranya kembali mendapatkan kemampuan ereksi. Pada bulan-bulan awal pasca infeksi mungkin akan sangat berpengaruh sehingga pria wajib bersabar dan tidak frustrasi karena kemampuan seksnya akan menurun dengan sendirinya.

Kalau Anda merasa mengalami disfungsi ereksi, ada baiknya untuk menyembuhkan hal itu perlahan-lahan. Anda bisa melakukan latihan seperti kegel dan menjalani gaya hidup sehat setiap harinya. Kalau dalam beberapa waktu ereksi sempurna tidak kunjung muncul, ada baiknya untuk segera memeriksakan diri.

2. Takut Stroke Kambuh saat Bercinta

Tidak bisa dimungkiri lagi kalau masalah seks tidak hanya berkaitan dengan masalah fisik saja, tapi juga mental. Secara fisik mungkin pria bisa melakukan seks dan memiliki ereksi yang sempurna. Namun, secara mental mereka sering ketakutan sehingga aktivitas seks yang dilakukan tidak akan bisa berjalan dengan lancar.

Selama perawatan stroke berjalan dengan lancar dan mengikuti prosedur yang disarankan oleh dokter, seks tetap bisa berjalan dengan lancar. Oleh karena itu, pria disarankan untuk tidak terlalu memikirkan banyak hal yang membebani aktivitas seks. Hal senada juga berlaku pada wanita yang baru saja mengalami stroke.

Berbagai hal yang kemungkinan besar membebani pikiran harus segera diatasi. Bicarakan dengan pasangan dan jangan hanya diam saja. Terkadang hanya dengan berbicara saja pikiran bisa lebih enteng dan Anda tidak mengalami masalah lagi.

3. Penurunan Libido yang Signifikan

Stroke yang terjadi pada pria dan wanita akan menyebabkan penurunan libido yang cukup signifikan. Penurunan ini menyebabkan gangguan yang hebat dalam seks. Pria atau wanita akan kehilangan kemampuan menikmati seks sehingga saat diajak oleh pasangan pun mereka akan lebih sering menolaknya.

Penurunan libido ini sebenarnya bisa diatasi dengan mengonsumsi makanan yang bisa meningkatkan gairah. Sayangnya, tidak semua makanan bisa dikonsumsi dengan kondisi stroke dan pasca perawatannya. Lakukan konsultasi dahulu dengan dokter agar tidak salah makan dan apa saja yang dikonsumsi aman.

Biasanya penurunan libido hanya akan sementara saja. Kalau tubuh juga terasa nyaman dan terjadi perubahan positif, libido akan kembali seperti semula. Bila libido semakin tidak ada dan Anda jadi malas melakukan seks, kemungkinan ada masalah yang lebih serius.

Baca Juga: Stroke: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan

4. Fungsi Anggota Tubuh Menurun

Stroke ringan akan menyebabkan beberapa anggota tubuh mengalami gangguan berupa kelumpuhan. Tangan, kaki, dan beberapa zona tubuh tidak akan bisa difungsikan lagi dengan maksimal. Namun, dengan latihan yang teratur, fungsinya akan kembali meski butuh waktu yang lama.

Penurunan fungsi tubuh seperti lumpuh pada kaki dan tangan tentu akan memengaruhi aktivitas seks. Pria atau wanita akan susah melakukan seks seperti melakukan gaya tertentu. Kondisi ini akan memengaruhi kenikmatan seks sehingga beberapa orang lebih memilih tidak melakukannya.

Pahami kondisi fisik yang Anda miliki saat itu. Jangan melakukan hal-hal di luar batas kemampuan. Lakukan komunikasi dengan pasangan agar tidak muncul masalah baru dan saling memahami keadaan.

5. Gangguan Mati Rasa di Kemaluan

Selain di bagian tubuh untuk bergerak dan juga area kepala, pasca stroke juga akan ada gangguan di sekitar penis. Pria akan mengalami penurunan sensitivitas dan rangsangan sehingga penis akan susah merespons. Meski mendapatkan rangsangan yang besar sekalipun, pria tidak akan bisa mendapatkan ereksi dan menikmati seks.

Mati rasa saat melakukan seks bisa membuat pria susah menikmati aktivitas ranjangnya. Mereka pun juga susah memperoleh orgasme dan ejakulasi. Jika sensitivitas di kemaluan semakin memburuk, sebaiknya konsultasikan ke dokter andrologi.

6. Depresi yang Mengurangi Aktivitas Seks setelah Stroke

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa depresi dapat mengurangi aktivitas seks setelah mengalami stroke baik pada penyintas stroke maupun pasangannya.

Namun, masih menjadi pertanyaan apakah depresi itu sendiri yang menghambat seks atau justru pengobatan untuk depresi, karena penurunan libido adalah salah satu efek samping obat antidepresan yang paling umum terjadi.

7. Afasia setelah Stroke Hambat Keintiman

Afasia adalah ketidakmampuan untuk berbicara atau memahami bahasa lisan. Kondisi ini membuat kesulitan dalam berkomunikasi – suatu kebutuhan akan keintiman.

Jika mengalami afasia setelah stroke, kreativitas adalah kuncinya. Menggunakan isyarat dan gerak tubuh yang menyentuh, membelai, atau non-verbal semuanya bisa membantu menyampaikan rasa cinta dan hasrat di antara pasangan.

Cara itu mungkin memerlukan waktu dan banyak usaha, tetapi kebahagiaan Anda sepadan.

Baca Juga: Perhatian, Ini Beragam Penyebab Gairah Seks Menurun

Tips Melakukan Seks setelah Terkena Stroke

Tidak semua orang bisa kembali normal setelah mendapatkan serangan stroke. Oleh karena itu mereka disarankan untuk melakukan seks yang aman dengan beberapa tips berikut ini.

  • Komunikasi terbuka antar pasangan.
  • Tidak memaksakan diri untuk melakukan penetrasi. Kalau memang tidak bisa melakukannya, lebih baik melakukan rangsangan saja.
  • Pilih posisi seks yang memang bisa dilakukan. Jangan memaksakan diri untuk melakukan posisi seks tertentu apalagi yang butuh ketahanan fisik kuat.
  • Jangan memaksakan diri untuk melakukan seks kalau kondisi tubuh sedang tidak baik.
  • Lakukan berbagai terapi fisik untuk mengembalikan anggota tubuh seperti kaki atau tangan yang sulit digerakkan.
  • Konsultasikan ke dokter atau apoteker tentang masalah terkait seks sehingga mereka dapat memutuskan apakah mungkin untuk mengubah pengobatan yang dapat memengaruhi hasrat seksual Anda.
  • Atasi kecemasan diri Anda sendiri dan pahami bahwa seks tidak biasa menyebabkan stroke. Ini dapat menenangkan baik bagi Anda dan pasangan.
  • Harus memahami diri bahwa menerima kecacatan Anda adalah langkah pertama yang penting untuk memulihkan kehidupan seksual Anda.

Demikianlah ulasan tentang berbagai masalah seks yang dapat terjadi setelah terserang stroke. Mengingat dampak stroke pada seks sangat mengganggu, sebaiknya mulai sekarang perbaiki gaya hidup agar terhindar dari stroke. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Teman Sehat!

 

  1. Anonim. 2021. Sex After a Stroke: 5 Sexual Changes You Should Know. https://preferredmensmedical.com/blog/sex-after-stroke-sexual-changes-impotence/ (Diakses pada 6 Desember 2023)
  2. Anonim. 2023. Stroke Foundation. Sex and relationships after stroke fact sheet. https://strokefoundation.org.au/About-Stroke/Help-after-stroke/Stroke-resources-and-fact-sheets/Sex-and-relationships-after-stroke-fact-sheet. (Diakses 8 November 2019)
  3. Jon Caswell. 2009. Sex and Intimacy after Stroke. http://strokeconnection.strokeassociation.org/Mar-Apr-2009/Sex-and-Intimacy-after-Stroke/. (Diakses 8 November 2019)
  4. Saebo. 2017. Sex After Stroke: What Couples Need to Know. https://www.saebo.com/sex-stroke-couples-need-know/. (Diakses 8 November 2019)
  5. Vega, Jose. 2019. How Sexuality Changes After Stroke. https://www.verywellhealth.com/sexuality-after-stroke-3146001. (Diakses 8 November 2019)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi