Terbit: 1 May 2017 | Diperbarui: 21 November 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Nama Mbah Gotho sempat menjadi perbincangan hangat masyarakat tahun lalu karena disebut-sebut sebagai manusia tertua di dunia. Meskipun kebanyakan orang tua di Indonesia memang tidak benar-benar tahu dengan pasti tanggal lahirnya, kakek yang memiliki nama asli Sodimejo ini diyakini sudah berusia 146 tahun. Hal ini berarti Mbah Gotho bisa dianggap sebagai manusia tertua di dunia. Sayangnya, baru-baru ini Mbah Gotho dikabarkan meninggal dunia di tempat tinggalnya di Sragen, Jawa Tengah.

Manusia Tertua di Dunia Asal Sragen Ini Akhirnya Berpulang

Usia Mbah Gotho yang sangat tua ini bisa disebut sebagai anomali mengingat harapan hidup masyarakat tanah air hanyalah sekitar 70 tahun saja. Hal ini berarti, Mbah Gotho mampu bertahan hidup sekitar 2 kali lipat lebih lama jika dibandingkan rata-rata penduduk Indonesia. Yang lebih luar biasa, Mbah Gotho ini tetap bugar dan bahkan bisa berkomunikasi dengan lancar hingga usia yang sangat senja. Lantas, apa kunci dari Mbah Gotho agar bisa panjang umur?

Beberapa wartawan yang cukup beruntung karena pernah mewawancarai Mbah Gotho menyebutkan bahwa beliau ternyata seseorang yang sabar dan nrimo. Beliau menerima semua keadaan dengan santai dan menikmati hidupnya sebagai sesuatu yang sangat berharga. Beliau bahkan mengaku tidak pernah marah pada anak dan istrinya apalagi sampai memukulnya. Menurut beliau, Ia tidak ingin menyakiti siapa saja, khususnya keluarganya.

Meskipun terlihat sederhana, pakar kesehatan menyebutkan bahwa sikap mental yang baik dari Mbah Gotho ini memang berpengaruh besar pada kondisi kesehatan dan kemampuannya untuk hidup panjang. Dengan bersabar dan ikhlas, maka kadar stress di dalam tubuh terus dalam kondisi yang rendah. Alhasil, tubuh tidak akan mudah mengalami peradangan yang bisa menyebabkan penyakit. Hal inilah yang diduga membuatnya bisa berumur panjang.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi