Terbit: 17 May 2018 | Diperbarui: 27 May 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Bulan Ramadan selalu khas dengan berbagai hidangan yang hanya muncul saat puasa. Hal ini tentu membuat berbagai sajian makanan saat bulan puasa menjadi menarik untuk dicoba, tidak hanya untuk takjil namun juga saat berbuka hingga sahur. Namun, jangan salah, tidak semua makanan baik untuk dikonsumsi saat bulan Ramadan, lho.

Wajib Tahu, 5 Makanan yang Harus Dihindari Selama Bulan Puasa

Makanan yang Harus Dihindari saat Puasa

Ya, pemilihan makanan yang tidak tepat saat berpuasa bisa mengganggu kondisi kesehatan tubuh kita lho. Jika dilakukan secara terus menerus maka bukan tidak mungkin ibadah bisa teganggu karena tubuh tiddak lagi fit dalam menjalankan puasa.

Untuk itu, yuk ketahui apa saja sih makanan yang sebaiknya tidak dipilih saat puasa:

1. Makanan asam atau pedas

Makanan yang rasanya asam atau pedas akan memengaruhi pencernaan. Hal ini dikhawatirkan akan menyebabkan berbagai penyakit misalnya maag atau diare.

Kedua makanan di atas sangat tidak tepat dipilih baik saat buka puasa maupun saat sahur. Masakan atau minuman asam saat berbuka tentu tidak baik untuk kondisi lambung yang masih kosong.

Sedangkan pada saat sahur, konsumsi masakan asam dan pedas akan meningkatkan risiko diare. Diare yang terjadi saat puasa bisa menyebabkan dehidrasi sehingga puasa tentu sangat terganggu akan hal ini.

2. Makanan bergas

Pencernaan menjadi hal vital yang harus diperhatikan selama puasa. Jika biasanya makanan asam atau pedas yang lumrah diperhatikan, makanan bergas kadang tidak disadari namun efeknya sangat mengganggu.

Konsumsi makanan yang bergas akan menyebabkan gangguan pada perut, umumnya berupa rasa begah atau kembung. Untuk itu usahakan menghindari konsumsi makanan bergas saat makan buka puasa, karena perut masih kosong, dan saat makan sahur, karena akan mengganggu puasa jika rasa begah muncul, ya.

3. Makanan yang asin

Makanan yang asin dan gurih memang membuat ketagihan, sayangnya hal ini menyebabkan berbagai gangguan saat puasa lho.

Konsumsi makanan asin dapat menyebabkan kita ingin mengonsumsi makanan tersebut lebih banyak, hal ini akan berisiko menyebabkan kita tidak bisa mengonsumsi makanan lain dengan gizi yang seimbang.

Selain itu, konsumsi makanan asin kemasan sebaiknya dihinidari karena bisa meningkatkan risiko tekanan darah yang tinggi sehingga dapat menganggu puasa kita.

4. Minuman berkafein

Meskipun hal ini kerap sulit dilakukan orang yang sudah terbiasa mengonsumsi minuman berkafein, misalnya kopi, namun selama puasa sebaiknya berusahalah untuk tidak mengonsumsinya secara rutin.

Hal ini disebabkan minuman berkafein, misalnya kopi, minuman berenergi, minuman cokelat dan teh, dapat menyebabkan gangguan pada pola tidur.

Kerap dianggap sepele, namun saat puasa, pola tidur yang tepat sangat memengaruhi lancaranya puasa lho. Dengan pola tidur yang baik tubuh akan siap dalam menjalankan sahur dan dapat mendukung kebiasaan tidak tidur setelah sahur yang berbahaya.

Konsumsi minuman berkafein juga bisa menganggu kesehatan pencernaan karena meningkatkan asam lambung.

5. Makanan cepat saji

Siapa sih yang tahan dengan godaan makanan cepat saji? Meskipun enak, sebaiknya Anda tidak memilihnya saat puasa, ya. Hal ini disebabkan konsumsi makanan cepat saji kerap disajikan tinggi kalori, gula dan lemak.

Hal ini meningkatkan risiko asupan gizi berlebih serta menganggu lancarnya puasa karena makanan cepat saji cenderung memperberat kerja metabolisme.

Lalu, apakah makanan di atas tidak boleh dikonsumsi sama sekali saat puasa?

Menginginkan makanan di atas tentu sah-sah saja dilakukan, namun jika akan mengonsumsinya perhatikanlah agar tidak mengonsumsinya saat baru berbuka puasa, makanan utama berbuka atau saat sahur ya.

Konsumsilah dalam porsi kecil dan frekuensi yang jarang, maksimal 2 minggu sekali, dan pada waktu yang tepat yaitu diantara waktu setelah makan utama puasa dan 3 jam sebelum tidur.

Hal ini akan efektif mengurangi risiko gangguan yang ditimbulkan dari konsumsi makanan di atas saat puasa, ya.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi