Terbit: 2 June 2016 | Diperbarui: 24 November 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Seiring perkembangan teknologi di bidang kedokteran, maka dalam 5 tahun belakangan ini sudah masuk ke Indonesia sebuah alat yang mampu mendeteksi penyakit keganasan dengan sensitifitasnya yang tinggi terhadap suatu penyakit kegasanan. Alat ini disebut PET-Scan. Positron Emission Tomography (PET) Scan merupakan salah satu modalitas terbaru dalam dunia medis khususnya pada bidang kedokteran nuklir. Sebenarnya PET-Scan pertama kali dikenalkan oleh Brownell dan Sweet pada tahun 1953 sedangkan alatnya pertama kali dikembangkan di Massachusetts General Hospital, Boston pada tahun 1970. Positron yang merupakan inti kinerja PET sangat baik untuk mencitrakan gambaran fungsional aliran darah atau proses metabolik dibandingkan pemeriksaan radiologik lainnya seperti foto rontgen, Computed Tomography (CT) Scan, magnetic resonance imaging (MRI) dan single photon emission computerized tomography (SPECT).

Fungsi utama PET adalah mengetahui kejadian di tingkat sel yang tidak didapatkan dengan alat pencitraan lainnya sehingga mampu melihat suatu penyakit hingga benih (sel) penyakit itu sendiri. PET scan juga dapat menentukan derajat beratnya suatu penyakit (staging), evaluasi pengobatan ataupun metastasis (penyebaran) penyakit secara lebih teliti. Tidak hanya itu PET-Scan juga dapat mengukur fungsi fisiologis dengan mencitrakan aliran darah, metabolisme, neurotransmitter dan obat yang dilabel zat radioaktif sehingga mampu menilai kinerja obat ke organ.

PET-Scan sampai saat ini banyak digunakan pada kanker paru dan tiroid. Khususnya pada kanker paru, PET-Scan mampu membantu mulai dari penegakkan diagnosis untuk menentukan ganas atau jinaknya lesi paru tanpa biopsi, derajat keparah, metastasi organ dan evaluasi pengobatan tanpa harus biopsi. Biopsi merupakan pengambilan sampel paru yang dilakukan dengan cara yang invasif (pembedahan). Walaupun diagnosis pasti keganasan harus tetap dilakukan melalui tindakan invasif namun PET bermanfaat untuk dapat memulai pengobatan kanker walaupun hasil biopsi negatif.

Namun setiap kecanggihan dari suatu alat terdapat Kelemahan. Kelemahan PET adalah selain harganya mahal, alat ini juga tidak dapat digunakan untuk mencari metastasis ke otak. Walaupun dunia kedokteran saat ini menjadi sorotan karena banyaknya dugaan kasus malpraktek yang terjadi, namun paling tidak dengan kehadiran alat ini dapat membantu seorang dokter untuk menegakkan suatu kanker dengan lebih akurat dan lebih tepat.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi