Terbit: 23 August 2016 | Diperbarui: 23 November 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Kadangkala saat kita berenang di kolam renang, kita akan merasakan air pada kolam ini terasa pedih bagi mata dan memiliki bau yang khas. Hal ini dikarenakan kolam renang diberi klorin yang diyakini mampu membuat berbagai kuman, virus, hingga bakteri terbunuh sehingga siapapun yang berenang tidak akan mudah terkena penyakit. Sayangnya, sebuah kasus yang terjadi di Amerika Serikat belakangan ini justru menunjukkan fakta bahwa klorin pada air kolam renang tidak benar-benar membunuh semua kuman. Bagaimana hal ini bisa terjadi?

Kolam Dengan Klorin Belum Mampu Membunuh Kuman Penyebab Diare Ini

Setidaknya, ada 100 orang yang harus dirawat di Rumah Sakit di Ohio, Amerika Serikat yang disebabkan oleh cryptosporidioisis, sebuah penyakit yang disebabkan oleh parasit yang berasal dari air kolam renang dan parasit ini mampu bertahan pada tubuh manusia. Penyakit yang bisa membuat penderitanya mengalami diare parah ini diyakini mampu bertahan hidup pada air kolam renang selama 10 hari meskipun kola mini sudah diberi klorin.

Cryptosporidiosis sendiri bisa menular dari tubuh manusia yang menggunakan beberapa kolam renang. Sebagai contoh, jika seseorang yang sudah terinfeksi parasit ini berenang di suatu kolam, maka kolam yang Ia pakai beresiko menularkan parasit ini pada orang lain. Orang lain yang ikut terinfeksi parasit ini jika memakai kolam lainnya lagi, juga akan membuat kolam tersebut terpapar parasit berbahaya ini.

Karena adanya kasus ini, pakar kesehatan pun berusaha untuk mencari tahu apakah ada parasit lain yang juga mampu bertahan dari klorin pada kolam renang. Hasilnya adalah, ada banyak parasit lain, layaknya giardia lamblia, giardia duodenalis, dan giardia intestinalis yang juga bisa memicu diare dan mampu bertahan pada air yang telah diberi klorin hingga dua minggu. Tak hanya itu, ada pula norovirus yang bisa menyebabkan masalah pencernaan makanan.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi