Terbit: 18 February 2018 | Diperbarui: 2 June 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Apa yang kita makan memberikan pengaruh besar bagi kesehatan tubuh. Sebagai contoh, jika kita kerap mengkonsumsi makanan yang tinggi kalori atau lemak, maka kita pun akan lebih rentan terkena kenaikan berat badan dan masalah kesehatan lainnya. Selain itu, ada beberapa makanan yang memiliki rasa yang enak dan kerap kita konsumsi namun ternyata tidak baik bagi kesehatan otak. Apa sajakah makanan-makanan tersebut?

Kerap Kita Konsumsi, Makanan Ini Ternyata Tidak Sehat Bagi Otak

Gorengan
Gorengan memberikan dilema tersendiri bagi masyarakat Indonesia. Rasanya sangat enak, harganya murah meriah, dan cocok untuk dijadikan camilan saat ngobrol atau menonton televisi. Sayangnya, sudah menjadi rahasia umum jika gorengan adalah salah satu makanan paling tidak sehat bagi tubuh. Tak hanya kaya akan lemak dan kolesterol yang bisa mengganggu fungsi otak, kebanyakan gorengan yang dijual di pinggir jalan dimasak dalam minyak yang sudah berulang-ulang kali dipakai. Hal ini membuat gorengan ini bisa menyebabkan datangnya kanker.

Ikan tuna
Memang, ikan tuna bisa memberikan banyak nutrisi yang baik bagi kesehatan tubuh, namun, belakangan ini ada sebagian tangkapan ikan tuna yang memiliki kandungan merkuri yang berbahaya bagi kesehatan tubuh, khususnya otak. Beruntung, pakar kesehatan menyebutkan bahwa asalkan kita tidak sering-sering mengkonsumsi ikan tuna, kita tidak akan mengalami dampak kesehatan yang signifikan kok.

Makanan dengan pemanis buatan
Makanan yang mengandung pemanis buatan seperti aspartam layaknya minuman ringan, makanan ringan, atau snack lainnya bisa menurunkan fungsi kognitif dan memori otak dengan signifikan.

Minyak sayur
Minyak sayur yang terbuat dari minyak canola, minyak bunga matahari, atau minyak kedelai dikenal luas sebagai minyak yang lebih sehat jika dibandingkan dengan minyak sawit atau mentega. Namun, minyak sayur ini ternyata kaya akan asam lemak omega 6 yang bisa memicu peradangan otak. Karena alasan inilah ada baiknya kita tidak berlebihan dalam mengkonsumsinya.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi