Terbit: 18 April 2019 | Diperbarui: 5 October 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Pemilu 2019 masih menjadi perbincangan hangat masyarakat. Tak hanya ramai bahasan Quick Count yang ternyata tidak memuaskan semua pihak, ada kabar yang menyebutkan bahwa Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Jakarta Barat dan Kabupaten Bogor meninggal saat bertugas. Bagaimana hal ini bisa terjadi?

Kelelahan, Ketua KPPS di Dua Lokasi Meninggal

Penyebab Ketua KPPS meninggal

Kapolsek Metro Tamansari, Jakarta Barat, AKBP Ruli Indra Wijayanto menyebut sang Ketua KPPS 017 Tamansari dengan inisial AS meninggal saat masih menjalankan tugasnya. Sebelumnya, AS memang sudah mengeluhkan tidak enak badan.

Sempat diminta untuk beristirahat oleh rekan-rekannya, AS pun kemudian beristirahat di salah satu ruangan yang ada di dekat dengan Tempat Pemungutan Suara (TPS). Sayangnya, saat dibangunkan, ia sudah berada dalam kondisi tak bernyawa.

Sementara itu, Jaenal, Ketua KPPS di Desa Sukaharja, Cijeruk, Kabupaten Bogor, Jawa Barat meninggal saat mengecek TPS 09. Saat itu, pria yang berusia 56 tahun ini jatuh pingsan. Sempat dilarikan ke rumah sakit, nyawa Jaenal tak tertolong.

Bahaya kelelahan

Banyak orang yang masih menyepelekan bahaya kelelahan. Padahal, jika sampai hal ini terjadi, tubuh bisa drop atau bahkan menyebabkan hilangnya nyawa. Masalahnya adalah, banyak petugas TPS yang bekerja dengan sangat keras sejak sehari sebelum pemungutan suara. Bahkan, saat hari pemungutan suara, petugas bisa saja bekerja hingga larut malam demi melakukan rekapitulasi suara dan mengamankan hasil Pemilu.

Pakar kesehatan menyebut kurang tidur, pola makan tidak sehat, gangguan psikologis, hingga gaya hidup yang tidak sehat memang bisa menyebabkan kelelahan. Tanda awal dari kondisi ini adalah tubuh yang sulit untuk berkonsentrasi, mudah emosi, sulit tidur meski badan sudah merasa lelah, dan mudah terkena penyakit ringan seperti flu atau pilek.

Beberapa penyakit yang bisa disebabkan oleh kelelahan

Pakar kesehatan menyebut ada beberapa masalah kesehatan yang bisa disebabkan oleh kelelahan. Masalahnya adalah penyakit-penyakit ini berpotensi mematikan.

Berikut adalah penyakit yang dipicu oleh kelelahan.

  1. Penyakit jantung

Jika kita sudah memiliki risiko tinggi terkena penyakit jantung layaknya tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, hingga aterosklerosis, kondisi yang membuat pembuluh darah kaku, maka kelelahan atau stres yang berat bisa menyebabkan pecah pembuluh darah akhirnya menyebabkan datangnya serangan jantung yang mematikan.

  1. Infeksi

Tubuh yang kelelahan ternyata juga berimbas pada menurunnya sistem kekebalan tubuh dengan signifikan. Kita pun akan lebih rentan terkena infeksi baik itu dari virus, bakteri, jamur, dan lain-lain. Beberapa penyakit yang bisa disebabkan oleh kondisi ini adalah demam dan radang tenggorokan.

  1. Anemia

Jika kita mengalami kelelahan, maka tubuh akan terasa lesu, lemah, dan sulit berkonsentrasi. Bisa jadi hal ini juga akan menyebabkan penurunan kadar sel darah merah dengan signifikan. Kondisi ini bisa menyebabkan anemia.

  1. Dehidrasi

Banyak orang yang sangat sibuk hingga melupakan asupan air putih dengan cukup. Padahal, hal ini bisa menyebabkan datangnya masalah dehidrasi. Tak hanya memicu rasa haus, kita juga akan rentan terkena masalah lain seperti kerusakan ginjal. Karena alasan inilah pakar kesehatan menyarankan kita untuk selalu mencukupi kebutuhan air putih setidaknya dua liter atau delapan gelas setiap hari.

  1. Depresi

Pekerjaan yang tak kunjung usai, deadline waktu yang semakin menipis, dan berbagai hambatan lainnya bisa membuat kita mengalami depresi. Jika kita juga merokok untuk mengatasinya, maka tubuh justru akan semakin merasa lelah sehingga depresi lebih cepat datang. Kurang tidur juga bisa menyebabkan datangnya masalah psikologis ini.

Melihat fakta-fakta ini, pastikan untuk beristirahat jika memang tubuh sudah merasa lelah demi mencegah hal-hal yang tidak diinginkan


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi