Terbit: 20 May 2019
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Salah satu jenis sayur yang bisa ditemukan dengan mudah di Indonesia adalah kecipir. Memang, sayuran ini tidak sepopuler kangkung atau bayam, namun banyak orang yang menyukai sayur dengan isian yang mirip dengan kacang ini. Hanya saja, ada sebagian orang yang menyebut kecipir sebagai sayuran yang bisa menyebabkan datangnya penyakit asam urat. Apakah anggapan ini memang benar?

Kecipir Bisa Sebabkan Penyakit Asam Urat?

Dampak makan kecipir bagi kondisi asam urat

Di dalam kecipir terdapat kandungan serat yang tinggi sebagaimana sayur pada umumnya. Keberadaan serat ini bisa menyehatkan pencernaan. Selain itu, kecipir ternyata juga tinggi kandungan zat besi yang bisa mencegah datangnya anemia, protein, dan beberapa jenis antioksidan layaknya flavonoid, saponin, dan tanin. Hal ini berarti, makan kecipir bisa memberikan banyak manfaat.

Khusus untuk dampak bagi masalah asam urat, pakar kesehatan menyebut kecipir termasuk dalam makanan dengan kadar asam urat yang rendah. Hal ini berarti, mengonsumsi kecipir tidak akan menyebabkan masalah asam urat. Bahkan, kandungan serat dan antioksidan yang tinggi di dalamnya bisa membantu mengatasi masalah kolesterol tinggi.

Memang, ada sebagian sayuran yang memiliki kadar purin yang sedang sehingga sebaiknya harus dibatasi konsumsinya oleh penderita asam urat, namun bukan berarti kita harus benar-benar membatasi asupan sayur sehari-hari. Buktinya, makan kecipir masih aman untuk dikonsumsi, kok.

Bagaimana dengan kangkung dan bayam. Apakah bisa memicu penyakit asam urat?

Masih ada perdebatan di antara pakar kesehatan tentang konsumsi kangkung dan bayam serta dampaknya bagi penyakit asam urat. Ada sebagian pakar yang menyarankan konsumsi sayuran dengan kadar purin sedang ini sebaiknya dibatasi, namun ada pula yang menyebut konsumsi purin dari bahan nabati seperti di dalam kangkung dan bayam tidak akan memberikan dampak buruk bagi kondisi asam urat.

Hanya saja, pakar kesehatan lebih menyarankan penderita asam urat untuk berkonsultasi ke dokter tentang makanan-makanan yang sebaiknya mereka hindari. Jika memang mereka diminta untuk menghindari kedua jenis sayuran ini karena kadar purin di dalam tubuh sudah sangat tinggi, sebaiknya mematuhinya demi mencegah datangnya serangan penyakit ini.

Beberapa jenis makanan tinggi purin yang harus dihindari

Pola makan memang bisa memberikan pengaruh besar bagi kondisi asam urat di dalam tubuh. Jika kita sering mengonsumsi makanan tinggi purin, maka risiko untuk mengalami penumpukan zat asam urat yang bisa memicu gejala seperti nyeri, pembengkakan, kaku, dan panas pada persendian pun akan meningkat.

Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh British Medical Journal, orang yang sudah menderita penyakit asam urat harus membatasi konsumsi makanan tinggi purin. Selain itu, minuman-minuman manis seperti minuman bersoda atau minuman botolan yang tinggi gula fruktosa juga sebaiknya dihindari karena bisa memicu datangnya serangan asam urat.

Sebagai informasi, beberapa jenis makanan dengan kadar purin lebih dari 200 mg untuk setiap 100 gramnya seperti jeroan, daging merah, beberapa jenis ikan laut seperti tuna, sarden, dan ikan teri, beberapa jenis makanan laut seperti kerang, udang, dan kepiting, serta roti putih termasuk dalam pantangan bagi penderita asam urat.

Beberapa jenis makanan rendah purin yang masih aman untuk dikonsumsi

Pakar kesehatan menyebut beberapa jenis makanan yang rendah kandungan purin, yakni yang hanya memiliki kandungan purin kurang dari 100 mg untuk setiap 100 gramnya seperti buah, beberapa jenis sayuran, dan telur masih aman untuk dikonsumsi penderita asam urat.

Hanya saja, beberapa jenis sayuran seperti bayam, asparagus, kembang kol, jamur, dan beberapa jenis kacang-kacangan memang cenderung tinggi kandungan purin sehingga sebaiknya dibatasi konsumsinya.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi