Terbit: 9 February 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Situs berita kenamaan Tiongkok, QQ, baru-baru ini merilis berita mengejutkan tentang seorang pria yang tidak disebutkan namanya yang mengalami kelumpuhan setelah berjam-jam bermain game. Pria yang memang sudah kecanduan game ini mengalami mati rasa pada bagian pinggang ke bawah. Rekan-rekannya yang ada di warnet yang sama dengan tempat gamer ini bermain pun segera melarikannya ke rumah sakit. Ironisnya, gamer yang lumpuh ini masih sempat berpesan pada teman-temannya untuk menyelesaikan permainannya yang belum selesai.

Kecanduan Game, Pria Asal Tiongkok Mengalami Lumpuh

Sebagai informasi, kecanduan game memang menjadi salah satu masalah besar di Tiongkok. Begitu kronis masalah ini sampai-sampai pemerintah Tiongkok menganggapnya sebagai ‘heroin digital’ atau setara dengan kecanduan narkoba.

Vladimir Poznyak dari WHO’s Department of Mental Health and Substance Abuse menganggap kecanduan game sebagai salah satu isu yang harus diperhatikan semua orang, khususnya yang terlibat di dunia kesehatan. Tak hanya menyebabkan gangguan mental, ada banyak sekali dampak kesehatan fisik yang bisa disebabkan karenanya.

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan di University of Oxford’s Internet Institute, disebutkan bahwa 2 hingga 3 persen dari 19 ribu pria dan wanita yang ikut dalam survey dari Inggris, Amerika Serikat, Kanada, dan Jerman, mengaku mengalami gangguan mental akibat kecanduan game.

Memang, menetapkan kecanduan game sebagai salah satu masalah kesehatan mental masih menjadi perdebatan para pakar mengingat banyak penelitian yang membuktikan bahwa bermain game bisa menurunkan stress, membuat seseorang lebih baik dalam menyelesaikan masalah, membuat koordinasi fisik meningkat, dan masalah lainnya. Hanya saja, manfaat tersebut memang baru bisa didapatkan jika game tidak dimainkan dengan berlebihan. Jika sampai seseorang mengalami kecanduan dan bisa memainkannya berjam-jam atau berhari-hari tanpa henti, tentu saja akan muncul dampak buruk bagi kesehatannya.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi