Terbit: 24 August 2019 | Diperbarui: 30 September 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Salah satu organ yang memiliki pengaruh besar bagi kesehatan tubuh adalah usus. Organ pencernaan ini tak hanya menyerap nutrisi makanan, melainkan juga mempengaruhi sistem kekebalan tubuh. Hal ini disebabkan oleh keberadaan bakteri baik yang ada di dalamnya. Demi menjaga kondisi usus, sebaiknya kita menghindari beberapa kebiasaan buruk berikut ini.

7 Kebiasaan Ini Membahayakan Usus

Kebiasaan yang bisa membahayakan kesehatan usus

Tak hanya dalam hal memilih makanan yang tepat, pakar kesehatan menyarankan kita untuk memperhatikan berbagai hal ini demi menjaga kesehatan usus.

Berikut adalah hal-hal yang sebaiknya kita perhatikan tersebut.

  1. Mengonsumsi makanan asam

Tak hanya beberapa jenis sayur atau buah-buahan bersifat asam, minuman dan makanan yang bisa memicu kenaikan asam lambung layaknya kopi, produk susu, gorengan, daging merah, dan minuman beralkohol sebaiknya mulai diperhatikan konsumsinya demi mencegah masalah pada usus. Hal ini disebabkan oleh sifat asam yang juga bisa membebani usus dan akhirnya menurunkan kinerjanya.

  1. Sembarangan minum obat

Tak hanya hati dan ginjal yang akan terbebani jika kita sembarangan minum obat, usus juga akan mengalami gangguan fungsi jika kita sembarangan mengonsumsinya. Hal ini berarti, sebaiknya kita tidak asal membeli atau minum obat yang dibeli di warung. Apalagi jika sampai meminumnya tidak sesuai dengan aturan minum.

Jika perlu, cobalah untuk berkonsultasi ke dokter atau apoteker demi mendapatkan obat yang tepat dan aman untuk dikonsumsi. Selain itu, kita juga bisa menggunakan obat dari bahan herbal yang biasanya tidak memberikan dampak buruk bagi organ pencernaan.

  1. Beri waktu bagi perut untuk mencerna makanan

Pakar kesehatan menyarankan kita untuk memberikan kesempatan bagi perut untuk mencerna makanan setelah mengonsumsinya. Hal ini berarti, kita sebaiknya tidak langsung melakukan aktivitas dengan intensitas tinggi setelah makan.

Cobalah untuk duduk dan bersantai selama 20 menit sehingga saluran pencernaan bisa melakukan fungsinya dalam menyerap nutrisi makanan dengan lebih baik.

  1. Kebiasaan mengonsumsi permen karet

Permen karet sering dikonsumsi sebagai penghilang stres atau cara untuk mendapatkan ide-ide baru. Meskipun sangat mengasyikkan untuk dikonsumsi, pakar kesehatan menyebut permen karet bisa menyebabkan gangguan usus. Hal ini disebabkan oleh produksi gas yang lebih banyak di dalam perut yang akhirnya membebani saluran pencernaan, termasuk bagian usus.

  1. Kebiasaan menahan buang air

Karena kesibukan sehari-hari, banyak orang yang memilih untuk menahan buang air besar atau buang air kecil. Meski terlihat sebagai sesuatu yang sepele untuk dilakukan, pakar kesehatan menyebut hal ini bisa menurunkan kesehatan usus dan gangguan pencernaan secara keseluruhan.

Sebagai contoh, kebiasan menahan keinginan buang air besar akan meningkatkan risiko sembelit. Padahal, hal ini akan membuat kotoran semakin menumpuk di dalam usus dan akhirnya memberikan tekanan lebih banyak pada organ ini. Selain itu, risiko untuk terkena radang usus buntu dan masalah pencernaan kronis lainnya juga akan meningkat.

  1. Kebiasaan mengonsumsi minuman beralkohol

Kebiasaan mengonsumsi minuman beralkohol telah terbukti bisa menyebabkan datangnya berbagai masalah kesehatan, termasuk pada organ pencernaan seperti usus. Terlalu sering mengonsumsinya juga terbukti mampu bisa menyebabkan datangnya berbagai macam kanker dan masalah kesehatan lainnya.

  1. Makan terlalu banyak

Meski makanan yang kita konsumsi memiliki rasa yang sangat nikmat, bukan berarti kita bisa mengonsumsinya dalam jumlah yang banyak. Hal ini bisa menyebabkan kekenyangan yang membuat sensasi tidak nyaman pada perut hingga membuat usus mendapatkan tekanan yang berlebihan.

Dengan menghindari berbagai hal tersebut, kita pun akan mencegah datangnya gangguan usus dan masalah kesehatan pada pencernaan lainnya.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi