Terbit: 18 September 2017 | Diperbarui: 3 June 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Banyak orang tua yang khawatir saat melihat anak menghisap jempolnya. Tak hanya khawatir jika jempol yang dihisap ini masih dalam kondisi kotor dan kaya akan kuman penyebab penyakit, mereka juga khawatir jika kebiasaan ini bisa berimbas buruk bagi bentuk rahang anak nantinya.

Kebiasaan Anak Menghisap Jempol Ternyata Ada Manfaatnya

Tak disangka, menghisap jempol ternyata ada manfaat kesehatannya bagi anak. Fakta mengejutkan ini didapatkan dari hasil penelitian yang dipublikasikan hasilnya dalam jurnal Pediatrics yang diterbitkan pada 11 Juli 2016. Dalam penelitian ini, kebiasaan menghisap jempol yang dilakukan anak lebih dari 2 tahun ternyata bisa membuat mereka mencegah alergi dengan lebih baik.

Pakar kesehatan lainnya, Dr. Robert Hancox yang berasal dari University of Otago yang ada di kota Dunedin, Selandia Baru, menyebutkan bahwa meskipun ada manfaat sehatnya, orang tua juga sebaiknya tidak membiarkan anaknya menghisap jempol dengan berlebihan karena memang bisa memicu perubahan struktur gigi atau yang kerap kita sebut sebagai masalah gigi tonggos. Selain itu, jika jari dan kuku anak ternyata masih dalam kondisi kotor, anak juga akan lebih beresiko terkena cacingan.

Namun, bagaimana bisa menghisap jempol membuat anak lebih terlindungi dari alergi? Hal ini ternyata disebabkan oleh banyaknya paparan bakteri atau mikroba saat menghisap jempol tersebut yang akhirnya mengaktifkan sistem kekebalan tubuh agar bisa menjadi lebih kuat dalam melawan berbagai infeksi.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Dr. Hancox, disebutkan bahwa 31 persen anak yang cenderung menghisap jempolnya pada usia 5 hingga 11 tahun ternyata memiliki resiko 1/3 lebih kecil untuk terkena alergi jika dibandingkan dengan mereka yang tidak menghisap jempolnya.

Melihat adanya fakta ini, orang tua tidak perlu khawatir berlebihan saat anak menghisap jempolnya. Hanya saja, pastikan bahwa mereka tidak melakukannya dengan berlebihan.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi