Terbit: 2 November 2016 | Diperbarui: 22 November 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Pemberitaan tentang penyebaran virus zika memang semakin meredup gaungnya, namun, bukan berarti kita tidak lagi mewaspadai adanya virus yang cukup mengerikan ini. Baru-baru ini ada laporan terbaru dari Negara tetangga kita, tepatnya Vietnam yang melaporkan kasus adanya kelahiran bayi yang terkena penyakit mikrosefali yang diduga berkaitan dengan virus zika untuk pertama kalinya. Apa yang sebenarnya terjadi?

Kasus Mikrosefali Pertama Muncul di Vietnam, Diduga Terkait Dengan Zika

Dalam kurun waktu setahun terakhir, apalagi di sekitar musim panas kemarin, berita tentang virus zika menyita perhatian otoritas kesehatan seluruh dunia, apalagi melihat penyebarannya yang cukup cepat di sekitar Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Berbagai Negara bahkan sudah melakukan himbauan untuk tidak mengunjungi Negara-negara yang menjadi tempat penyebaran virus ini. Selain di area tersebut, Asia Tenggara juga mulai merasakan adanya dampak penyebaran virus ini meskipun ada pakar kesehatan yang menyebutkan jika virus zika yang muncul di Asia Tenggara berbeda dengan yang ada di Amerika Selatan.

Setelah Thailand yang pertama kalinya melaporkan adanya kasus mikrosefali yang terkait dengan zika, Kementerian Kesehatan Vietnam pada minggu 30 Oktober kemarin juga melaporkan adanya kelahiran bayi perempuan yang sudah berusia empat bulan. Bayi ini terlahir dengan kondisi kepala yang abnormal, yakni lebih kecil dari ukuran normal. Bayi yang dilahirkan di wilayah Vietnam tengah ini diyakini dilahirkan dari ibu yang sudah tertular virus zika saat hamil.

Otoritas kesehatan Vietnam menyebutkan jika kasus ini menjadi yang pertama kali muncul di Vietnam. Sang ibu sendiri juga mengaku mengalami gejala sakit yang mirip dengan flu ringan saat hamil. Melihat adanya fakta ini, otoritas kesehatan Negeri Paman Ho pun berusaha melakukan tindakan pencegahan agar virus ini tidak menyebar ke berbagai penjuru negeri dengan cepat.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi