Terbit: 13 July 2018 | Diperbarui: 17 October 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Pada Selasa, 10 Juli 2017 lalu, pesawat Air China CA 106 dari Hongkong menuju Dalian hampir saja mengalami kecelakaan gara-gara co-pilot yang mengendalikan pesawat ini menyalakan vape atau rokok elektrik. Bagaimana hal ini bisa terjadi?

Gara-Gara Vape, Pesawat Ini Hampir Jatuh

Dilansir dari South China Morning Post. Pesawat ini sempat kehilangan ketinggian hingga 25 ribu kaki saat melewati wilayah antara Shantou dan Xiamen selama 10 menit. Hal ini disebabkan oleh asap vape yang ada di kabin pilot memicu kesalahan pada sistem pesawat dan akhirnya membuat pesawat langsung mengaktifkan mode darurat secara otomatis.

Pihak Civil Aviation Administration of China langsung melakukan investigasi gara-gara hal ini. Hasilnya adalah, ditemukan fakta bahwa co-pilot menyalakan vape dan mematikan kipas sirkulasi demi mencegah asapnya masuk ke kabin penumpang. Sayangnya hal ini membuat jumlah oksigen di dalam kabin menurun drastis sehingga membuat pesawat mengaktifkan mode darurat dan secara otomatis menurunkan ketinggian.

Kondisi ini membuat masker oksigen dalam pesawat otomatis keluar dan sempat memicu kepanikan di dalam kabin penumpang.

“Hingga saat ini, kami masih melakukan investigasi lebih mendalam. Jika memang penyebab utamanya adalah vape, maka kami akan menindak co-pilot sesuai dengan hukum dan regulasi dengan serius,” ucap Qiao Yibin dari Civil Aviation Administration of China.

Menurut Air China, merokok sangat dilarang untuk dilakukan selama penerbangan. Tak hanya rokok konvensional, rokok elektrik atau vape juga dilarang untuk digunakan.

Pesawat berjenis Boeing 737 ini kemudian kembali kembali ke ketinggian 26 ribu kaki setelah sempat menyentuh ketinggian 10 ribu kaki akibat kejadian ini. Pesawat pun melanjutkan penerbangan ke Dalian dan seluruh penumpang berada dalam kondisi selamat tanpa cedera apapun.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi