Terbit: 11 April 2017 | Diperbarui: 9 June 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Salah satu camilan yang disukai oleh banyak orang adalah cokelat. Tak hanya manis, cokelat diyakini memiliki banyak nutrisi yang bisa menyehatkan tubuh. Sebuah penelitian terbaru bahkan menunjukkan bahwa cokelat bisa membantu program penurunan berat badan jika dikonsumsi bersama dengan sarapan pagi. Bagaimana cara cokelat ini mampu menurunkan berat badan kita?

Ingin Menurunkan Berat Badan, Makanlah Cokelat Saat Sarapan

Sebuah penelitian dilakukan di Tel Aviv University, Israel selama 32 minggu untuk mengetahui pengaruh konsumsi cokelat pada berat badan kita. Dari penelitian ini, diketahui bahwa para partisipan yang mengkonsumsi cokelat sebagai hidangan penutup saat melakukan sarapan pagi layaknya pada biskuit, bolu, atau bahkan dikonsumsi sebagai cokelat utuh ternyata bisa menurunkan berat berat badannya hingga 18 kg.

Menurut para peneliti, konsumsi cokelat atau berbagai makanan yang terasa manis sebagai hidangan penutup saat sarapan ternyata bisa membuat sistem metabolisme tubuh bekerja dengan lebih baik. Selain itu, proses pembakaran kalori juga bisa menjadi lebih maksimal. Alhasil, berbagai tumpukan lemak pun bisa terkikis dalam tubuh kita sehingga berat badan pun bisa turun.

Angela Ginn, RD, yang berasal dari Academiy of Nutrition and Dietetics menyebutkan bahwa tubuh manusia itu seperti mesin yang membutuhkan bahan bakar agar bisa melakukan berbagai fungsinya. Hal ini berarti, andai kita ingin menurunkan berat badan, ada baiknya kita memperhatikan perbandingan kalori yang kita konsumsi dan kalori yang bisa kita bakar atau digunakan sebagai sumber energi. Disinilah cokelat bisa memberikan peran dalam membantu pembakaran kalori menjadi lebih maksimal.

Menurut Ginn, jika kita mengkonsumsi cokelat sebagai hidangan penutup saat sarapan sekaligus menurunkan porsi karbohidrat dan gula pada saat makan besar, maka tubuh akan lebih banyak membakar kalori dan menurunkan berat badan dengan signifikan.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi