DokterSehat.Com – Selain makan besar tiga kali sehari, kita juga seringkali mengambil kesempatan untuk memakan camilan atau jajanan diantara waktu makan besar tersebut. Sayangnya, ada beberapa orang yang kesulitan menghentikan keinginan memakan camilan meskipun Ia sendiri mengaku jika Ia sudah mengkonsumsi makan besar dengan porsi yang cukup. Jika hal ini dibiarkan begitu saja, maka Ia pun akan beresiko mengalami masalah kenaikan berat badan badan. Bagaimana hal ini bisa terjadi?
Pakar kesehatan dari University of Chicago, melalui jurnal SLEEP mengeluarkan hasil penelitian yang membeberkan alasan mengapa kita cenderung kesulitan berhenti ngemil. Salah satu alasannya adalah karena kita tidak mendapatkan waktu tidur yang cukup. Erin Hanlon, salah satu peneliti dari University of Chicago ini mengungkapkan jika seseorang kekurang waktu tidur, maka sistem endocannabinoid di dalam tubuhnya pun akan aktif. Sistem ini sendiri adalah semacam senyawa kimia yang memiliki efek layaknya ganja. Sistem endocannabinoid inilah yang akan membuat kita seakan-akan terus merasa lapar dan membutuhkan makanan ringan yang cenderung asin, manis, hingga tinggi lemak layaknya biskuit, keripik, atau bahkan kue.
Makanan-makanan tersebut tentu akan sangat lezat untuk dikonsumsi, apalagi saat jam-jam lapar saat sore menjelang. Yang menjadi masalah adalah, saat kita kurang tidur, kita akan memiliki keinginan berlebih untuk mengkonsumsi makanan-makanan kurang sehat tersebut meskipun sudah makan siang dengan porsi yang cukup besar dan kita telah memenuhi setidaknya 90 persen kebutuhan kalori harian.
Jika kita mengkonsumsi makanan yang kaya akan kalori tersebut, maka kita pun akan mengalami masalah besar, apalagi jika kita tidak melakukan aktifitas pembakaran kalori yang cukup, dan pada akhirnya berimbas pada kenaikan berat badan yang signifikan dan resiko terkena berbagai masalah lainnya layaknya diabetes. Melihat adanya fakta ini, ada baiknya kita mulai lebih baik dalam menata waktu tidur sehingga keinginan untuk ngemil berlebihan pun bisa kita tahan.