Terbit: 21 June 2017
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Seorang bocah perempuan yang berasal dari Taiwan berusia delapan tahun baru-baru ini membuat heboh dunia kesehatan negara tersebut. Bagaimana tidak, di dalam perut sang bocah terdapat cacing pita dengan panjang 2,6 meter! Penyebab dari adanya cacing pita ini sendiri diduga adalah akibat dari konsumsi sushi dan sashimi yang tidak higienis dan sudah terkontaminasi. Bagaimana hal ini bisa terjadi?

Gara-Gara Makan Sushi, Ada Cacing Pita Sepanjang 2,6 Meter di Dalam Perut Bocah Ini

Sang bocah mengaku jika dirinya memang pecinta makanan sushi. Untuk memenuhi hobinya ini, Ia pun mengkonsumsi makanan khas Jepang ini di sebuah restoran yang ada di ibukota Taipei. Sayangnya, beberapa saat setelah mengkonsumsinya, Ia pun mengeluhkan rasa gatal pada anusnya. Karena rasa gatal ini sangatlah tidak biasa, Ia pun memeriksakan kondisinya ke rumah sakit. Dokter Wang Whijian yang memeriksa kondisi sang bocah pun menemukan adanya cacing pita berjenis diphyllobothrium latum, jenis cacing pita paling lebar yang bisa ditemukan pada manusia, di dalam perutnya. Menurut Wang, cacing ini seringkali bisa masuk ke dalam tubuh manusia akibat dari kebiasaan mengkonsumsi makanan ikan mentah atau daging sapi dan daging babi yang tidak dimasak hingga matang atau sudah terkontaminasi.

Wang menduga jika saat mengkonsumsi sushi dan sashimi, sang bocah juga ikut memakan larva dari cacing tersebut. Di usus inilah cacing ini kemudian tumbuh dan tidak terdeteksi selama beberapa bulan hingga akhirnya berukuran cukup besar dan memicu gangguan kesehatan layaknya sakit perut, diare, hilangnya nafsu makan, menurunnya berat badan, dan lain sebagainya. Pihak rumah sakit sendiri menduga jika cacing pita ini sudah lebih dari sebulan bersarang pada perut sang bocah.

Beruntung, dokter langsung dengan sigap mengeluarkan cacing pita ini melalui anus sang bocah. Cacing ini sendiri masih dalam kondisi hidup dan bergerak-gerak. Melihat adanya kejadian ini, dokter pun meminta sang bocah untuk tidak lagi mengkonsumsi makanan mentah agar tidak lagi terkena masalah kesehatan ini.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi