DokterSehat.Com- Indonesia kembali berduka. Hari ini, Minggu, 13 Mei 2018, Kota Surabaya diguncang aksi terorisme. Korban jiwa pun berjatuhan setelah bom meledak. Tak hanya memicu kegeraman masyarakat, banyak orang yang masih dengan enteng menyebar foto atau video korban pengeboman ini hanya demi memenuhi keinginan untuk menyebarkan berita atau informasi secepat mungkin.
Yang menjadi masalah adalah, menyebarkan foto atau video korban aksi terorisme ternyata bisa memberikan dampak buruk bagi kesehatan psikologis banyak orang. Sebagai contoh, yang sudah pasti terpukul dengan kejadian ini adalah keluarga korban. Jika sampai foto-foto anggota keluarga dalam kondisi mengenaskan tersebar, mereka tentu akan merasa semakin sedih dan trauma.
Tak hanya bagi keluarga, bagi korban yang masih selamat, orang-orang yang menjadi saksi atau bahkan berada dekat dengan kejadian, mereka akan mengalami trauma tambahan saat mengetahui adanya foto-foto atau video korban aksi terorisme. Mengobati trauma akan kejadian mengerikan ini sangatlah sulit namun mengembalikan rasa trauma ini kembali bisa sangat mudah, termasuk hanya dengan melihat foto-foto dan video ini.
Meski terlihat sepele, trauma bisa menjadi hal yang sangat menyusahkan karena memicu ketakutan ekstrem sehingga penderitanya tak lagi mampu melakukan aktivitas sehari-hari.
Dampak lain dari tersebarnya foto-foto korban aksi terorisme adalah rasa berhasil bagi mereka yang menjadi pelaku atau terlibat dalam aksi terorisme. Hal ini justru menjadi penambah semangat mereka dalam menjalani aksi-aksi terorisme lainnya di masa depan.
Melihat adanya fakta ini, ada baiknya memang kita tidak ikut-ikutan menyebarkan foto atau video korban aksi terorisme demi mencegah datangnya rasa trauma bagi banyak orang.