Terbit: 26 September 2016
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Belakangan ini, di Negara bagian Hawaii, Amerika Serikat, sedang terjadi kasus kencing nanah atau gonorea yang berbeda dari biasanya. Bagaimana tidak, dari tujuh pasien kencing nanah sedang dirawat, mereka cenderung sulit untuk diobati karena kebal terhadap berbagai jenis perawatan medis. Centers for Disease Control and Prevention (CDC), pun menganggap kasus ini sebagai kejadian luar biasa dan baru pertama kali terjadi di Negara adidaya tersebut.

Di Amerika Serikat, Terjadi Kasus Kencing Nanah yang Sulit Untuk Diobati

Para pasien kencing nanah ini sendiri terdiagnosa pada bulan April dan Mei 2016 dimana ada enam pria dan satu wanita yang harus dirawat karena kasus ini. Semua pasien ini mendapatkan obat-obatan yang selama ini direkomendasikan untuk mengatasi kencing nanah, yakni ceftriaxone dan azithromycin. Biasanya, setelah beberapa waktu, pasien akan segera mengalami tanda-tanda perbaikan. Namun, dari hasil penelitian di laboratorium Dinas Kesehatan Hawaii, terjadi hal yang sangat luar biasa dimana bakteri yang menyebabkan kencing nanah ini sama sekali tidak menunjukkan tanda-tanda pelemahan.

Melihat adanya kasus ini, maka CDC pun mulai menyalakan alarm peringatan dini dan menyerukan pakar kesehatan untuk mencari alternatif lain selain kedua obat yang biasanya direkomendasikan mengingat pada kasus ini, kencing nanah sangat sulit untuk diobati. Perwakilan dari CDC bahkan menyebutkan jika bakteri penyebab kencing nanah yang disebut sebagai Neisseria Gonorrhoeae sudah menjadi lebih kebal dalam menghadapi berbagai macam obat-obatan antibiotik.

CDC pun mengungkapkan jika setiap tahunnya ada 800 ribu infeksi kencing nanah yang terjadi di Amerika Serikat. Selain menyebabkan kencing dengan sensasi terbakar dan adanya cairan layaknya nanah yang ikut keluar dari alat kelamin, kencing nanah ini bisa menyebabkan gangguan kesehatan yang berbahaya layaknya radang panggul atau bahkan kemandulan jika dibiarkan begitu saja.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi