Terbit: 29 December 2016 | Diperbarui: 9 April 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Resusitasi Jantung Paru (RJP) kini lebih mudah dari sebelumnya. Jika seseorang ditemukan tidak responsif, tidak bernapas, dan tanpa nadi, hanya ada beberapa langkah seseorang dapat membantu untuk membantu korban.

Pertolongan Pertama – Dasar dan Cara Mengenali Kondisi Darurat

  • Pertama, kirim seseorang untuk meminta bantuan (hubungi 119 atau menghubungi unit gawat darurat dan cari defibrillator eksternal otomatis jika tersedia),
  • Berikutnya, segera tekan dengan keras dan cepat dada (setidaknya 100 kali per menit). Tidak perlu melakukan bantuan napas mulut ke mulut. Tidak perlu menghitung. Hanya terus dorong dada dengan keras dan cepat di dada sampai defibrilator eksternal otomatis (AED) ditemukan atau bantuan lainnya tiba.

Pertolongan pertama tidak melulu mengenai orang henti jantung. Pertolongan pertama lainnya meliputi tersedak, luka bakar, patah tulang, dan perdarahan. Kebanyakan teknik pertolongan pertama adalah akal sehat, dimana jangan sampai penolong panik. Penting untuk mencoba tetap tenang dan memikirkan apa yang harus dilakukan untuk membantu korban. Jika penolong tidak mampu mengontrol emosinya sendiri, korban akan semakin menderita.

Cara mengenali kondisi darurat dan apa yang harus dilakukan
Menurut definisi, keadaan darurat terjadi tiba-tiba, tidak diharapkan, dan tidak direncanakan. Maka, penting untuk memiliki persiapan untuk mengetahui hal yang perlu dilakukan di dalam situasi yang mengancam kehidupan.

Telepon 119 atau unit gawat darurat: Penting menggunakan ponsel yang mampu memberitahukan 119 di sekitar lokasi Anda berada. Kebanyakan ponsel dapat melakukannya, tapi beberapa ponsel tidak dapat melakukannya.

Beberapa kondisi darurat lainnya adalah sebagai berikut:

  • Korban cedera: Sebagian besar korban cedera sebaiknya jangan dipindahkan kecuali korban berada dalam bahaya untuk menjadi lebih terluka, misalnya berada dalam mobil yang terbakar atau tenggelam di sebuah danau atau sungai. Pertolongan terbaik adalah untuk menjaga kehangatan korban, dan menjaga korban berada dalam posisi yang sama seperti yang ditemukan pertama kali, karena adanya potensi cedera tulang belakang. Seseorang sepenuhnya utuh bisa lumpuh jika mereka pindah tidak tepat. Kebanyakan patah tulang yang menyakitkan dan membutuhkan perawatan muncul.
  • Korban overdosis: Entah kebetulan atau disengaja, membuat korban menjadi muntah tidak lagi dianjurkan. Perlunya berdiskusi dengan dokter karena obat biasa yang bebas dijula di warung juga berbahaya jika tertelan dalam jumlah yang telrlau banyak. Kondisi overdosis yang disengaja harus selalu dianggap sebagai keadaan darurat medis.
  • Stroke dan serangan jantung: Stroke dan serangan jantung merupakan keadaan darurat medis yang sangat sensitif-waktu. Terdapat “golden period” untuk penyelamatan pasien, jika dalam 3 jam pertama pasien dapat ditangani dengan tepat, maka pasien akan pulih ke kondisi awal. Waktu sangat berharga dalam keadaan darurat ini.
  • Pingsan dan tidak sadarkan diri: Jika seseorang pingsan atau tidak sadarkan diri, cari perawatan medis segera. Seringkali, pemuda yang masih labil memium/ menelan obat dan pingsan. Teman korban sering takut untuk mencari perawatan medis karena takut “terlibat masalah.” Banyak nyawa pemuda bisa diselamatkan dari obat-obatan atau alkohol dengan penanganan darurat.

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi