Terbit: 22 January 2018 | Diperbarui: 3 November 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Belakangan ini Kabupaten Asmat di Papua menjadi bahasan hangat masyarakat. Hal ini disebabkan oleh sedang mewabahnya penyakit campak dan gizi buruk yang menyerang anak-anak dari wilayah tersebut. Menteri Sosial Idrus Marham bahkan menyebut sudah ada 67 anak yang meninggal dengan rincian 3 anak terkena masalah gizi buruk dan 64 lainnya terkena campak.

Dampak Wabah Campak dan Gizi Buruk di Asmat, Sudah ada 67 Anak Meninggal

Tingginya kasus campak dan gizi buruk ini salah satunya disebabkan oleh minimnya tenaga medis di Kabupaten Asmat. Tak disangka, dari 16 puskesmas yang tersedia di sana, hanya ada 4 dokter yang bertugas dengan rincian 1 dokter di puskesmas Agats, 1 dokter di Suru-Suru, 1 dokter di Pirimapun, dan 1 dokter di puskesmas Basim. Bagi warga yang tinggal di pedalaman atau jauh dari pusat kota atau hidup berpindah-pindah, mereka tentu kesulitan untuk mendapatkan layanan medis yang memadai.

Pemerintah setempat menyebutkan bahwa sudah ada program vaksinasi atau imunisasi yang diadakan di Asmat. Hanya saja, karena pola hidup masyarakat yang berpindah-pindah, program ini tidak berjalan dengan baik. Tak hanya itu, sugesti masyarakat yang menyebut vaksinasi menyebabkan anak demam membuat banyak orang tua yang melarang anaknya mendapatkan vaksinasi.

Mata pencaharian warga setempat yang berupa nelayan atau pekerja bongkar muat kapal yang tidak tentu penghasilannya ditengarai menjadi penyebab masalah gizi buruk. Selain itu, tempat tinggal masyarakat juga tidak higienis dan sanitasinya sangat buruk.

Idrus Marham menyebutkan bahwa sebagian besar anak yang menderita campak dan gizi buruk sudah ditangani secara medis meskipun memang masih ada beberapa distrik yang perlu ditelusuri lebih mendalam untuk menemukan apakah masih ada anak yang terkena masalah kesehatan tersebut atau tidak. Hingga saat ini, sudah ada 7.123 anak dari 73 kampung yang dirawat secara medis di berbagai tempat seperti rumah sakit atau gereja.

Tak hanya mengecek penanganan wabah campak dan gizi buruk di Asmat, Kemensos juga memberikan bantuan 3 ton beras dan 25 ribu paket makanan tambahan bagi anak. Kemensos juga akan meningkatkan Program Keluarga Harapan (PKH) yang sebelumnya hanya menyentuh Distrik Agats dengan tujuan meningkatkan kondisi kesehatan masyarakat setempat.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi