Terbit: 14 August 2018 | Diperbarui: 14 October 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Meski dikenal luas sebagai bahan makanan yang bisa diolah menjadi berbagai jenis masakan yang lezat, dalam realitanya masih banyak orang yang khawatir untuk mengonsumsi daging kambing. Biasanya, alasan utama untuk tidak mengonsumsinya adalah karena bisa memicu masalah tekanan darah tinggi. Hanya saja, ada juga orang yang menyebut daging kambing bisa menyebabkan kolesterol tinggi. Apakah hal ini benar adanya?

Makan Daging Kambing Bikin Kolesterol Tinggi?

Sebenarnya, daging kambing memiliki kadar lemak yang lebih rendah daripada daging sapi. Logikanya, mengonsumsi daging kambing seharusnya tidak meningkatkan kadar kolesterol secepat daging sapi. Hanya saja, kebanyakan orang suka mengonsumsi bagian kambing yang ada lemak atau gajihnya karena rasanya yang cenderung gurih dan lezat. Sebagai contoh, saat kita mengonsumsi sate kambing, pasti ada bagian lemak yang terasa sangat enak bukan? Padahal, bagian inilah yang bisa meningkatkan kolesterol.

Lemak jenuh yang ada di dalam daging kambing jumlahnya sekitar 9 gram untuk setiap 100 gram. Yang menjadi masalah adalah, jumlah 9 gram ini sudah mencapai hampir 50 persen batasan maksimal lemak jenuh setiap hari. Jika kita mengonsumsinya dalam jumlah yang banyak, maka kadar kolesterol darah tentu akan meningkat. Selain itu, jika pengolahannya juga ditambah dengan santan atau minyak goreng, maka daging kambing juga akan memiliki kandungan lemak jenuh yang lebih tinggi.

Melihat adanya fakta ini, ada baiknya kita tidak mengonsumsi daging kambing dalam jumlah yang berlebihan. Mengonsumsinya sesekali saja tidak apa-apa dan pastikan bahwa daging kambing yang dikonsumsi juga diolah dengan aman sehingga tidak mengalami penambahan kadar lemak jenuh yang bisa memicu kolesterol tinggi.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi