Terbit: 6 February 2020
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Selain negara-negara di Asia, negara di Eropa juga mulai mengkhawatirkan kasus virus corona. Hal ini disebabkan oleh sudah munculnya beberapa kasus virus corona di benua tersebut. Salah satu negara yang sangat mengkhawatirkan hal ini adalah Rusia.

Cegah Virus Corona, Warga Negara Ini Tak Boleh Ciuman

Rusia Cegah Virus Corona dan Meminta Warganya Tidak Berciuman

Meski statusnya adalah negara Eropa, dalam realitanya Rusia berbatasan langsung dengan negara-negara di Asia, termasuk Tiongkok. Hal ini membuat negara ini was-was jika sampai virus corona yang sudah menyebar luas di Tiongkok juga ikut menyebar ke negara tersebut.

Deputi Perdana Menteri Rusia, Tatyana Golikova menyebut sudah ada dua orang yang terpapar virus corona di negara tersebut. Salah satunya kini mendapatkan penanganan medis di Zabaikalsky, wilayah yang juga berbatasan dengan Tiongkok. Sementara itu, pasien lain diketahui sedang dirawat di wilayah Tyumen, wilayah yang berbatasan dengan Kazakhstan.

Otoritas Kesehatan Rusia pun meminta warganya untuk menjaga kondisi tubuh dan memakai masker medis saat berada di keramaian, tidak berkunjung ke kebun binatang, dan tidak sembarangan melakukan kontak fisik dengan orang lain. Menariknya, warga rusia juga tidak disarankan untuk berciuman, termasuk ciuman pipi, bersalaman, atau berpelukan.

Pakar kesehatan menyebut larangan untuk melakukan kontak fisik ini diharapkan bisa menekan kemungkinan pencegahan penularan virus, termasuk potensi penularan virus corona yang bisa memicu pneumonia dan dampak fatal lainnya.

Beberapa Cara Untuk Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh

Ada beberapa cara yang bisa kita lakukan demi meningkatkan sistem kekebalan tubuh sehingga bisa mencegah penularan atau paparan virus corona.

Berikut adalah beberapa cara yang bisa kita lakukan.

  1. Tidak Menjadi Perokok Pasif

Pakar kesehatan dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menyebut orang yang sering menjadi perokok pasif rentan mengalami penurunan sistem kekebalan tubuh. Hal ini disebabkan oleh kandungan beracun yang bisa didapatkan dari asap rokok tersebut. Selain itu, asap rokok bisa menyebabkan gangguan pernapasan. Hal ini tentu akan membuat kita menjadi lebih mudah jatauh sakit.

  1. Rutin Mencuci Tangan

Salah satu cara yang paling ampuh untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh sekaligus mencegah penularan bibit penyakit dan virus adalah dengan rutin mencuci tangan dengan sabun. Lakukan setelah menggunakan toilet, sebelum makan, sebelum memegang muka, memegang orang lain, atau setelah menyentuh benda-benda yang berpotensi sering dipegang orang lain.

Lakukan cuci tangan setidaknya selama 20 detik demi mencegah penularan virus atau bakteri penyebab penyakit.

  1. Memperbanyak Asupan Sayur dan Buah-Buahan

Sayuran dan buah-buahan bisa menyediakan antioksidan dan berbagai macam vitamin yang memperkuat sistem kekebalan tubuh. Hanya saja, kita juga sebaiknya lebih cermat untuk mengolahnya. Sayuran yang digoreng atau buah kering tentu kurang baik untuk dikonsumsi. Sebaiknya kita mengonsumsi buah segar dan sayuran yang direbus atau dikukus demi mendapatkan manfaat kesehatannya dengan maksimal.

  1. Tidur Cukup Setiap Malam

Tidur cukup setiap malam tak hanya membuat badan terasa segar dan tidak mengantuk. Dalam realitanya, tidur cukup akan membuat sel T menjadi lebih efektif sehingga memperkuat sistem kekebalan tubuh. Jika kita kurang tidur apalagi sering begadang, risiko terkena penurunan sistem imun dan mudah jatuh sakit akan meningkat.

  1. Mencukupi Kebutuhan Air Putih

Mencukupi kebutuhan air putih dan minum segelas air setelah bangun tidur bisa membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh sekaligus mencegah datangnya berbagai macam penyakit.

 

Sumber

  1. Anonim. 2020. Russia reports first two coronavirus cases, to evacuate citizens from China. https://www.scmp.com/news/world/russia-central-asia/article/3048483/russia-reports-first-two-coronavirus-cases-evacuate. (Diakses pada 6 Februari 2020).

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi