Terbit: 6 August 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Apakah Anda penggemar tahu? Olahan dari kacang-kacangan yang satu ini memang tidak kalah populer dengan olahan dari protein nabati yang super terkenal yaitu tempe, ya.

Cegah 4 Penyakit Ini dengan Rutin Konsumsi Tahu!

Berbeda dengan tempe, tahu memiliki tekstur khas yang lembut dan membuatnya banyak digemari. Tidak hanya itu, tahu ternyata juga memiliki kandungan zat dan gizi yang sangat bermanfaat untuk tubuh dalam mencegah berbagai penyakit.

Kandungan gizi tahu

Tahu terbuat dari dadih kacang kedelai yang kemudian diendapkan dan difermentasi.

Kandungan protein pada bahan baku dan penambahan zat selama proses pembuatan tahu, membuat tahu memiliki kandungan gizi unggulan antara lain:

  • Protein nabati
  • Zat besi
  • Kalsium
  • Bebas kolesterol
  • Rendah kalori
  • Bebas gluten
  • Serta kandungan fitonutrien dan antioksidan yang tinggi

Penyakit yang bisa dicegah dengan rutin konsumsi tahu

tahu_doktersehat_1

Photo Source: Flickr/ Robert Couse Baker

Manfaat tahu di atas membuat konsumsi tahu secara rutin bisa membuat kita mencegah penyakit.

Dilansir dari Medicalnews.com, berikut 4 jenis penyakit yang bisa dicegah dengan mengonsumsi tahu:

1. Penyakit kardiovaskular atau jantung

Kandungan antioksidan yang tinggi pada tahu, salah satunya adalah isoflavin. Isoflavin ini telah terbukti mampu menurunkan kadar kolesterol jahat atau LDL dalam tubuh dan meningkatkan kadar kolesterol baik.

Hal ini tentu sangat bermanfaat mengingat kolesterol jahat yang menumpuk dalam pembuluh darah atau otak, merupakan penyebab utama terjadinya penyakit kardiovaskular atau jantung.

Selain itu, konsumsi olahan kacang kedelai, juga terbukti mampu menurunkan berat badan, total kolesterol, dan indeks massa tubuh, selama dikonsumsi dengan porsi dan cara penyajian yang tepat.

2. Kanker payudara dan kanker prostat

Doktersehat-remas-payudara-cegah-kankerSempat menimbulkan perdebatan, karena zat antioksidan pada tahu justru meningkatkan kadar hormon yang menyebabkan kanker payudara, namun kini tahu merupakan salah satu pilihan bahan makanan yang dianjurkan untuk mengurangi risiko kanker.

Caranya, adalah dengan mengonsumsi tahu dalam porsi yang cukup secara rutin.

Anda dianjurkan mengonsumsi tahu sebanyak 1-2 porsi, setara dengan kurang lebih 100-120 gram tahu, dalam satu hari untuk mencegah terjadinya kanker payudara dan kanker prostat.

3. Diabetes tipe 2

doktersehat-diet-diabetesGangguan ginjal pada penderita diabetes tipe 2 bisa dikurangi dengan konsumsi tahu sebagai pilihan protein harian.

Hal ini disebabkan penderita diabetes yang hanya mengonsumsi protein nabati, bisa mengekskresikan lebih sedikit protien pada ginjal, dibandingkan dengan mengonsumsi protein hewani. Kondisi ini sangat bermanfaat bagi penderita diabetes tipe 2 karena tidak memperberat kerja ginjal.

4. Meningkatkan fungsi ginjal

Bagi orang yang sedang mengalami dialisis atau transplatasi ginjal, konsumsi tahu bisa bermanfaat. Hal ini disebabkan tahu tidak memiliki kandungan lemak yang tinggi, sehingga asupan protein saat dialisis tetap terpenuhi namun kadar lemak dalam tubuh tidak meningkat.

Tips sehat mengonsumsi tahu secara rutin

Nah, itu dia 4 jenis penyakit yang bisa Anda cegah dengan konsumsi tahu secara rutin. Agar manfaat dari konsumsi tahu bisa Anda rasakan dengan maksimal, berikut beberapa tips sehatnya:

  1. Pilih tahu sebagai salah satu lauk protein nabati harian setiap 1-2 hari sekali sebanyak 1-2 porsi. Anda tetap dianjurkan memilih lauk protein hewani agar asupan gizi tetap seimbang.
  2. Pilih metode masak tahu yang sehat, yaitu kukus, rebus, bakar, atau panggang. Hindari menggoreng atau menggoreng dengan tepung karena justru akan meningkatkan kadar lemak dalam tahu.
  3. Variasikan sajian tahu, Anda bisa mengolah tahu sebagai lauk makanan utama, tambahan dalam salad atau camilan sehat dari tahu.

Itu dia manfaat dan tips sehat konsumsi tahu secara rutin, kira-kira, apa sajian dari tahu yang akan Anda buat hari ini?


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi