Terbit: 12 July 2018 | Diperbarui: 17 October 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat – Ambeien atau wasir yang dalam bahasa medisnya disebut hemoroid adalah suatu peradangan atau pembengkakan yang muncul di bibir anus. Hal ini sering juga terjadi pada ibu hamil yang ditandai dengan munculnya bintil berukuran kecil.

Cara Mengatasi Ambeien Setelah Melahirkan

Bintil yang berukuran kecil ini selama proses kehamilan lama kelamaan bisa menjadi besar dan mengganggu meski proses melahirkan telah usai. Lantas, bagaimana mengatasi ambeien setelah melahirkan?

 

Menurut pakar kesehatan, ambeien setelah melahirkan akan sembuh dengan sendirinya. Berikut adalah penanganan ambeien setelah melahirkan yang dapat dengan mudah Anda dilakukan di rumah, antara lain:

  1. Konsumsi makanan kaya serat seperti buah buahan dan sayuran minimal 3 porsi sehari.
  2. Jangan terlalu sering menunda BAB.
  3. Hindari aktifitas fisik yang pasif, seperti berdiri atau duduk yang terlalu lama.
  4. Hindari penggunaan softex berparfum.
  5. Olahraga rutin 3 sampai 5 kali seminggu selama kurang lebih 30 menit.
  6. Mencoba melakukan senam kegel setiap hari dengan cara tahan otot sekitar vagina dan anus selama beberapa detik.
  7. Bersihkan dubur dengan sabun, setiap kali buang air besar.
  8. Hindari aktifitas fisik mengangkat beban yang terlalu berat.

Jangan lupa untuk periksakan diri ke dokter agar mendapatkan penanganan lebih lanjut dan dapat diberikan terapi yang tepat.

Gejala Wasir

Gejala yang muncul akibat wasir atau hemoroid pada umumnya ringan. Gejalanya bisa menghilang dengan sendirinya dalam beberapa hari. Berikut ini adalah gejala wasir yang sering muncul, di antaranya:

  • Di sekitar anus terdapat bintil-bintil berwarna merah kebiru-biruan.
  • Di dalam anus terasa gatal, panas dan pedih.
  • Keluar lendir atau darah ketika buang air besar.
  • Terasa sakit ketika mengejan.
  • Kadang terasa sakit di punggung bagian bawah.

Penyebab Wasir

Wasir atau ambeien yang mengganggu sebenarnya disebabkan oleh pola hidup sehari-hari yang kurang baik, sehingga mencetus terjadinya pelebaran pembuluh darah vena di sekitar anus. Adapun sejumlah faktor predisposisi yang dapat menyebabkan ambeien, antara lain:

  • Kebiasaan buang air besar yang tidak teratur (konstipasi).
  • Menderita diare kronis (diare lama yang tidak kunjung sembuh).
  • Pola diet yang rendah serat (kurang makan buah dan sayur).
  • Adanya peningkatan tekanan intra-abdoment dan peningkatan perubahan hormon pada wanita hamil.
  • Faktor keturunan yang menyebabkan dinding pembuluh darah sekitar anus tipis dan lemah.
  • Jarang berolahraga.
  • Faktor usia yang lanjut dapat juga menyebabkan degenerasi (penurunan fungsi) dari otot sfingter anus, sehingga menjadi tipis dan atonis.
  • Aktifitas fisik pasif seperti duduk dan berdiri yang terlalu lama.
  • Sering mengangkat beban yang berat-berat.

Tingkatan Stadium Keparahan Wasir

  • Wasir stadium 1: Benjolan wasir terdapat di bagian dalam (wasir dalam/ wasir internal), dapat disertai nyeri dan darah, namun tidak prolaps (keluar).
  • Wasir stadium 2: Benjolan wasir kandang prolaps (keluar) dari anus dan dapat teraba, namun benjolan tersebut dapat masuk kembali dengan sendirinya.
  • Wasir stadium 3: Benjolan wasir yang keluar, dapat masuk kembali kedalam dubur dengan bantuan dorongan dari jari.
  • Wasir stadium 4: Benjolan wasir yang keluar tidak dapat dimasukan kembali kedalam dubur meski sudah dibantu dengan dorongan jari dan biasa cenderung sakit sekali.

Cara Mengatasi Wasir

Tidak hanya wanita pasca-melahirkan yang berisiko mengalami wasir, gangguan pada area anus ini juga bisa terjadi pada semua orang. Pada usia 50 tahun, hampir setengah orang dewasa menderita gatal-gatal, tidak nyaman, dan pendarahan. Ini bisa menandakan munculnya ambeien.

 

Berikut ini adalah beberapa cara mengatasi wasir, di antaranya:

1. Banyak makan serat

Salah satu penyebab wasir pada ibu hamil adalah karena saat itu ibu mengalami sembelit. Sembelit mengakibatkan ibu harus mengejan lebih kuat untuk mengeluarkan feses sehingga terjadilah peningkatan tekanan pada rektum dan perineum.

Peningkatan pada pembuluh darah ini akhirnya membengkak serta keluar membentuk tonjolan kecil. Dengan mengonsumsi banyak serat, hal itu akan membantu feses menjadi lebih lunak dan mudah untuk dikeluarkan.

Serat dapat diperoleh pada sayuran hijau dan buah-buahan. Kebiasaan mengonsumsi makanan dengan banyak serat harus dilanjutkan pasca melahirkan. Tidak saja mencegah sembelit tetapi juga memperlancar produksi ASI.

2. Jangan duduk dan berdiri terlalu lama

Jika kondisi ibu tidak memungkinkan untuk duduk terlalu lama, ibu bisa menggunakan bantal berbentuk donat. Bantal yang memiliki lubang di tengahnya ini akan memberikan sedikit ruang untuk anus agar tidak tertekan.

3. Berendam dengan air hangat

Berendam air hangat satu kali sehari akan mengurangi rasa nyeri pada anus. Setelah itu oleskan salep untuk wasir yang diresepkan dokter.

4. Minum air putih

Selain mengonsumsi banyak serat, memperbanyak minum air putih juga akan membantu mengatasi wasir pasca melahirkan. Minumlah air putih 2 liter sehari atau lebih. Asupan cairan yang cukup akan membantu mempelancar saluran pencernaan, sehingga Anda tidak lagi mengalami sembelit.

5. Operasi

Pada kasus wasir yang permanen, dokter akan menganjurkan untuk dilakukan tindakan operasi. Sekarang sudah ada metode operasi tanpa pemotongan jaringan hemoroid dengan risiko rasa sakit setelah operasi yang lebih sedikit dan pemulihan yang lebih cepat.

Jika ambeien setelah melahirkan masih berlanjut, maka pengobatan oleh dokter harus dilakukan hingga sembuh, bahkan dengan tindakan operasi jika perlu. Menjaga kondisi untuk hidup tanpa wasir harus terus dijaga demi kenyamanan hidup dan keamanan kehamilan selanjutnya.

Informasi kesehatan ini telah ditinjau oleh dr. Antonius Hapindra Kasim


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi