Terbit: 15 May 2019 | Diperbarui: 4 October 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Di dunia ini memang ada dua tipe orang dilihat dari kemampuannya dalam melakukan komunikasi satu dengan lainnya. Ada yang sangat suka bertemu banyak orang dan ada yang tidak menyukainya. Mereka yang tidak menyukai bertemu banyak orang biasanya menyendiri. Namun, tidak semua orang yang suka menyendiri mengalami social anxiety.

9 Cara Mengatasi Social Anxiety yang Sangat Mengganggu

Cara mengatasi social anxiety

Social anxiety adalah kondisi yang membuat Anda tidak nyaman berada di dekat banyak orang. Ada banyak sekali ketakutan yang dialami seperti takut akan dirisak, ditertawakan, atau direndahkan. Biasanya seseorang yang mengalami kondisi ini akan sering berkeringat, bergetar, detak jantung jadi naik, mual, hingga napas menjadi sangat pendek.

Kalau Anda mengalami gejala yang disebutkan di atas, kemungkinan besar sedang mengalami social anxiety. Berikut beberapa metode untuk mengatasi masalah ketakutan berkomunikasi atau berkumpul dengan banyak orang.

  1. Psikoterapi

Bagi beberapa orang memiliki social anxiety sangat memalukan dan membuat mereka kian enggan untuk berkomunikasi dengan banyak orang. Cara terbaik untuk mengatasi masalah ini adalah dengan melakukan psikoterapi. Datanglah ke psikiater untuk mendapatkan pertolongan diberi tahu bagaimana metode psikoterapi yang benar.

Secara umum psikoterapi dilakukan untuk mengubah persepsi kita yang sering sekali buruk terhadap banyak hal. Kita akan diajarkan bagaimana caranya untuk tidak terlalu banyak berpikir hal buruk terhadap diri sendiri atau orang lain. Cara ini akan membuat kita menjadi percaya diri dan bisa berinteraksi dengan banyak orang.

  1. Menggunakan obat anti depresi

Kalau psikoterapi tidak berjalan dengan baik, beberapa dokter akan memberikan resep berupa obat anti depresan. Obat jenis ini biasanya digunakan untuk mengendalikan depresi yang berlebihan dan membuat tubuh menjadi lebih tenang. Beberapa obat yang sering digunakan berjenis serotonin-norepinephrine reuptake inhibitor (SNRI) seperti duloxetine, venlafaxine, atau levomilnacipran.

Obat yang dikonsumsi secara rutin sesuai dengan resep dari dokter akan membantu mengubah susunan zat kimia di otak. Dampaknya mood akan meningkat dan anxiety yang dialami akan menurun dengan sendirinya.

  1. Menggunakan obat anti anxiety

Selain menggunakan obat anti depresi, obat jenis anti anxiety juga diberikan kalau Anda mengalami social anxiety. Obat ini hanya diresepkan untuk sementara karena bisa memiliki efek samping untuk tubuh. Beberapa jenis obat yang masuk dalam kategori ini terdiri dari diazepam, lorazepam, clonazepam, dan alprazolam.

  1. Melakukan terapi alternatif

Selain menggunakan berbagai jenis obat yang telah disebutkan sebelumnya, Anda juga disarankan untuk melakukan terapi alternatif. Terapi ini dilakukan untuk membuat tubuh menjadi lebih nyaman dan aman karena tidak memiliki efek samping. Beberapa terapi alternatif yang bisa dilakukan terdiri dari meditasi, yoga, pengaturan napas, dan akupunktur.

Sebagian besar terapi yang dilakukan di atas bisa membuat tubuh menjadi relaks Kalau tubuh menjadi tenang, pikiran buruk tidak akan muncul kembali. Itulah kenapa meditasi dan yoga wajib dilakukan secara rutin. Selanjutnya latihan napas bisa dilakukan kalau Anda mendadak panik dan berpikir hal-hal buruk sehingga anxiety mendadak muncul.

  1. Mengubah gaya hidup

Ubah gaya hidup Anda menjadi baik. Kondisi anxiety sering dipicu masalah hormon. Oleh karena itu perbaiki gaya hidup dengan mulai sering berolahraga hingga melakukan diet yang sehat. Dua hal ini akan membuat tubuh dan pikiran menjadi lebih baik.

  1. Menghindari kafein

Kalau Anda mengalami masalah dengan kejiwaan baik itu anxiety atau mungkin stres, ada baiknya menghindari makanan atau minuman yang banyak mengandung kafein. Kafein akan membuat Anda semakin tidak nyaman seperti terpicu untuk semakin takut atau stres secara berlebihan.

Kafein juga mengganggu pola tidur yang sangat penting. Hindari atau batasi konsumsi kopi atau teh agar Anda bisa beristirahat dan kondisi tubuh yang tenang akan selalu terjaga dengan baik.

  1. Mengikuti acara atau event

Memiliki social anxiety akan membuat seseorang lebih sering menarik diri dari banyak orang. Padahal mereka harus mampu mengatasinya perlahan-lahan. Cobalah mengikuti acara atau event yang diikuti oleh banyak orang. Coba ikuti saja tanpa perlu banyak melakukan interaksi. Setelah Anda merasa nyaman barulah bisa melakukan interaksi lebih sering dengan banyak orang.

  1. Bergabung dengan support group

Terkadang teori yang diutarakan oleh banyak orang kerap tidak sesuai dengan harapan saat dilakukan praktik. Itulah kenapa kita disarankan untuk bergabung ke support group. Biasanya ada banyak orang yang memiliki masalah sama saling bertukar informasi satu dengan lain.

Selain mendapatkan informasi yang lebih baik, Anda juga bisa langsung belajar melakukan komunikasi. Kalau semua orang sudah paham dengan kondisi yang dialami, tidak ada alasan untuk takut.

  1. Jangan lupakan keluarga

Kita sering sekali melupakan keluarga saat mengalami masalah anxiety. Beberapa orang tidak membicarakan masalahnya dengan keluarga karena merasa tidak nyaman. Selain itu, mereka juga tidak mau merepotkan banyak orang. Sebenarnya keluarga adalah orang terdekat yang akan membantu Anda dalam mengatasi masalah ketakutan ini.

Anda bisa melakukan latihan dengan beberapa keluarga misal berbicara di depan mereka yang jumlahnya lebih dari satu atau hal lain bersama-sama. Minta mereka membantu Anda untuk melakukan komunikasi dengan baik sehingga saat berada di luar bisa melakukannya juga.

Inilah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi social anxiety yang cukup mengganggu. Dengan melakukan cara di atas, Anda bisa kembali melakukan komunikasi dengan banyak orang. Pikiran buruk yang sering muncul tidak akan hadir sehingga kualitas interaksi sosial bisa berjalan dengan lancar. Semoga ulasan di atas bermanfaat untuk Anda yang mengalami ketakutan bertemu banyak orang.

 


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi